Jalur Kereta bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo, DIY kini mulai beroperasi secara terbatas. Dalam sehari akan dilayani sekitar 2 sampai dengan 4 kali perjalanan kereta api.
"Ini kita masih mencoba kemarin sekitar 2-4 (layanan) kali sehari, karena penerbangan juga masih 5-6 kali sehari. Pokoknya kita sesuaikan dengan penerbangan aja ini jumlah perjalanannya. Sudah ada koordinasi dari KAI Daop sini dengan Angkasa Pura di YIA," ujar Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri, kepada wartawan, Jumat (27/8/2021).
Zulfikri mengatakan pengoperasian KA bandara ini sifatnya masih terbatas. Layanannya masih menyesuaikan jumlah penerbangan di YIA yang belum optimal karena pandemi COVID-19.
"Kan masih (sedikit), semakin banyak penerbangan nanti jumlah perjalanan kereta semakin ditingkatkan," imbuh Zulfikri.
Sebagai informasi, Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian mulai membangun jalur KA ini pada tahun 2019 dengan biaya investasi sekitar Rp. 1,1 Triliun, yang dimulai dari Stasiun Kedundang ke arah Bandara YIA sepanjang 5,4 Km.
Jalur yang dibangun terdiri dari jalur at grade (di permukaan tanah) sepanjang 300 meter dan konstruksi jalur ganda layang sepanjang 5,1 km serta 16 unit konstruksi jembatan. Khusus untuk Stasiun KA di Bandara YIA dibangun oleh PT.AP I sedangkan fasilitas Stasiun KA Bandara disediakan oleh PT.KAI.
Jika tidak ada aral melintang, kereta Bandara YIA akan beroperasi secara komersial mulai September 2021. Adapun untuk tarif pada saat awal operasional diberlakukan tarif promo sebesar Rp20.000.
Tarif ini sudah mendapat subsidi dari Pemerintah melalui skema Publik Service Obligation (PSO). Subsidi ini merupakan bentuk kehadiran Pemerintah dalam memberikan layanan angkutan massal agar bisa dinikmati oleh masyarakat yang lebih luas.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah melakukan soft launching jalur KA Bandara YIA hari ini. Kehadiran jalur ini akan memangkas waktu tempuh Jogja ke YIA menjadi hanya 40 menit perjalanan.
"Memang disadari membangun infrastruktur perkeretapian memerlukan investasi tinggi. Tetapi dengan begini kita bisa memotong waktu. Jadi dari 1,5 jam menjadi 40 menit saja. Tentu saya kira sangat bagus," kata Luhut.
Luhut mengatakan hadirnya jalur KA bandara YIA juga akan menambah pilihan moda transportasi para pengguna jasa penerbangan maupun calon penumpang pesawat yang ingin ke YIA. Selain itu juga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat DIY khususnya dalam bidang pariwisata.
"Kita sudah mengetahui bahwa Yogyakarta adalah kota pelajar dan tujuan destinasi wisata. Sehingga kereta ini disiapkan untuk meningkatkan tujuan wisata ke daerah ini," ujarnya.
(hns/hns)