PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menargetkan tiga proyek bendungan yang masih proses pembangunan yakni Bendungan Sukamahi, Bendungan Kuwil Kawangkoan Paket I, dan Bendungan Cipanas Paket I dapat rampung di akhir tahun 2021.
Hal ini untuk menyusul tiga bendungan yang telah diresmikan yakni Bendungan Kuningan pada 31 Agustus, Bendungan Bendo pada 7 September, dan Bendungan Passeloreng pada 9 September lalu yang diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan dengan diresmikannya Bendungan Passeloreng, maka hal itu akan semakin mengukuhkan WIKA sebagai perusahaan terdepan di bidang infrastruktur bendungan di tanah air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hingga saat ini, WIKA mencatat 40 bendungan portofolionya. Jumlah itu kami yakini akan bertambah seiring dengan program pembangunan bendungan yang masih akan berlanjut," jelas Agung dalam keterangan tertulis, Jumat (10/9/2021).
Agung memaparkan Bendungan Sukamahi merupakan bendungan kering (dry dam) pertama di Indonesia untuk menampung dan mengontrol debit air hujan yang mengalir ke sungai Ciliwung. Proyek bendungan yang berada di Kabupaten Bogor itu dibangun dengan luas 467.000 meter persegi untuk mencegah banjir di wilayah Jakarta. Adapun saat ini Bendungan Sukamahi telah mencapai progres sebesar 88,2% dan direncanakan selesai pada kuartal IV-2021.
Sementara itu, Bendungan Kuwil Kawangkoan dibangun sebagai pengendali banjir Kota Manado dan sekitarnya. Bendungan tersebut mampu mereduksi debit banjir dengan pengaturan pola operasional waduk.
Di samping itu, Bendungan Kuwil Kawangkoan menjadi penyedia air baku bagi Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kota Bitung sebesar 4,5 meter kubik per detik. Hingga Agustus, proses pembangunan bendungan telah mencapai 88% dan ditargetkan selesai pada akhir 2021.
Selanjutnya, Bendungan Cipanas dibangun dengan daya tampung 250,81 juta meter kubik air untuk memenuhi kebutuhan irigasi seluas 9.273 Ha di wilayah Sumedang dan Indramayu. Bendungan sekaligus sebagai pengendali banjir di wilayah hilir pantai utara Indramayu dan sebagai pembangkit listrik minihidro sebesar 3 MW.
Agung menjelaskan lingkup pekerjaan WIKA dalam proyek bendungan ini antara lain Terowongan Pengelak, Bendungan Utama, dan Bendungan Pengelak. Hingga akhir Agustus, progres proyek lingkup pekerjaan WIKA mencapai 77,65% dan diharapkan selesai pada Desember 2021 untuk Paket I, yakni kontrak pekerjaan WIKA.
Selain deretan proyek tersebut, WIKA dipercaya sebagai kontraktor pada sejumlah proyek bendungan hingga beberapa tahun mendatang, termasuk Bendungan Manikin NTT Paket I, Bendungan Sadawarna Jawa Barat Paket I, dan Bendungan Randugunting Jawa Tengah.
Halaman Selanjutnya Peresmian Bendungan Paselloreng.