Konstruksi ruas tol ini mulai dibangun sejak kontrak pekerjaan 28 September 2020 dengan progres pembangunan hingga 31 Agustus 2021 telah mencapai 96%.
Pembangunannya dilaksanakan PT. Lintas Marga Sedaya selaku pemegang konsesi dan juga PT Pembangunan Perumahan dan PT ACSET Indonusa selaku kontraktor pelaksana dengan nilai proyek sebesar Rp 692 miliar.
Jalan akses sendiri jadi masalah klasik buat BIJB, selama ini bandara itu cenderung sepi karena akses yang sulit. Jalan tol Cisumdawu yang diharapkan jadi akses utama bandara ini justru tak kunjung selesai pembangunannya. Nyaris 10 tahun tol yang satu ini dibangun, tepatnya sejak November 2012.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hedy Rahadian dalam acara Rakornis Perhubungan Darat, Kamis (8/4/2021) pernah blak-blakan soal penyebab lamanya pembangunan jalan tol ini.
Dia menjelaskan beberapa permasalahan yang menghambat pembangunan tol Cisumdawu tersebut, yaitu masalah lahan dan investasi. Soal investasi, dia tak menjelaskan seperti apa duduk perkaranya.
Mengenai permasalahan lahan, Kementerian PUPR menargetkan bahwa pembebasan lahan bakal rampung sebagian besar di April ini. Percepatan terus dilakukan agar pembangunan Tol Cisumdawu dapat dikebut.
"Yang sekarang ini menjadi isu besar adalah bagaimana kita meningkatkan konektivitas ke ke Bandara Kertajati, ini terhambat oleh Cisumdawu, ini sudah hampir 10 tahun belum selesai," kata Hedy.
Tol Cisumdawu diharapkan dapat selesai akhir 2021 ini dan mulai beroperasi pada awal 2022 mendatang. Tol akan menghubungkan wilayah Bandung dan sekitarnya dengan bandara kebanggaan warga Jawa Barat.
(hal/eds)