Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menanggapi pernyataan Ekonom Senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri yang menyatakan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak akan balik modal sampai kapanpun.
Arya mengatakan, ungkapan Faisal dinilai salah total. Jika demikian, kata Arya, investor tidak akan mau masuk dalam proyek tersebut.
"Ini kita menyayangkan omongannya Faisal Basri. Faisal Basri itu salah total yang mengatakan bahwa sampai kapanpun pasti rugi," katanya kepada media, dikutip Sabtu (16/10/2021).
"Ya mana ada investor mau masuk dengan kondisi nanti rugi itu kan konyol gitu, Faisal Basri konyol betul," sambung Arya.
Tak hanya menyebut salah total, dia juga menyayangkan pernyataan itu. Menurutnya, penilaian itu subjektif dari Faisal Basri.
"Dan kelihatan beliau tidak pakai angka, tidak pakai analisa hanya subjektifnya aja yang muncul, jadi itu kesalahan besar. Sayang, sekaliber Faisa Basri itu ngomong seperti itu, itu nggak bener," terangnya.
Selanjutnya Arya mengatakan, pihaknya akan mengetahui pembengkakan pada proyek ini setelah audit dari BPKP. Ia menambahkan, investasi di infrastruktur memang diperuntukkan dalam jangka panjang.
"Dan hampir semua di seluruh dunia namanya railway investasi di kereta seperti itu pasti panjang nggak mungkin pendek. Dan ini umum seperti itu, hampir semua negara yang long investasi urusan kereta, kereta cepat kek, MRT ya begitu, dia bisa kembali balik modal dan lainnya," katanya.
Faisal Basri sebelumnya memasukkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sebagai proyek yang mubazir. Dia juga menyinggung bahwa sebentar lagi rakyatlah yang akan membiayai proyek tersebut. Dia juga bilang, sampai kapanpun proyek ini tidak balik modal.
"Sebentar lagi rakyat membayar kereta cepat. Barang kali nanti tiketnya Rp 400 ribu sekali jalan. Diperkirakan sampai kiamat pun tidak balik modal," tegasnya dalam dialog bertajuk COVID-19 dan Ancaman Kebangkrutan Dunia Usaha, Rabu (13/10/2021).
Saksikan juga: Blak-blakan KH Yahya C. Staquf, "Tak Berobsesi Jadi Presiden"
(eds/eds)