Selain berfungsi sebagai tempat penyeberangan orang, pemerintah juga menaruh misi sebagai simbol kerukunan antar umat beragama secara umum dan khususnya bagi umat Islam dan Katolik.
"Toleransi yang satunya Natalan, yang satunya Lebaran. Jadi menghubungkan tempat peribadatan, dan kita menyediakan fasilitas yang bisa digunakan bersama-sama. Pemerintah menyediakan tempat untuk parkir dua tempat peribadatan. Saya pikir karena dilakukan bersama-sama maka itu silaturahmi, saling bisa menyapa, dan ada toleransi menggunakan tempat yang sama," pungkasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, meski konstruksi Terowongan Silaturahmi ini sudah rampung 100% namun pemerintah belum meresmikan dan belum dibuka untuk umum. Nantinya, Kementerian PUPR menyerahkan terowongan tersebut ke Kementerian Agama dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Kita serahkan ke Kemenag dan juga ada dengan DKI Jakarta. Nanti segera mudah-mudahan di manfaatkan. Kalau Kemenag oke, kita serahkan ke Kemenag," pungkasnya.
(ara/ara)