Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dari Provinsi Lampung hingga Aceh yang memiliki panjang sekitar 3.044 kilometer (km).
Selama proses pembangunan, saat ini di Provinsi Sumatera Selatan tengah dibangun Ruas Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung) seksi 2-3 tahap II segmen Palembang (Keramasan) sampai Betung sepanjang 69,19 km.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kehadiran jalan tol yang terhubung dengan kawasan-kawasan produktif seperti kawasan industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Triono Junoasmono mengatakan Tol Kapal Betung merupakan bagian dari koridor utama (back bone) Jalan Tol Trans Sumatera untuk meningkatkan konektivitas antara kota/kawasan di Sumatera bagian selatan. Tol ini akan mengintegrasikan konektivitas kawasan, memperlancar arus distribusi barang dari pusat industri di koridor Palembang-Jambi.
"Jalan tol ini juga terkoneksi dengan jalan nasional di Sumatera, sehingga harapan kami juga dapat mendukung pengembangan wilayah, khususnya di Sumatera Selatan," ujar Triono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/11/2021).
"Progres fisik hingga Oktober seksi 2 sebesar 32,77% dan seksi 3 sebesar 6,40%. Target penyelesaian konstruksi seksi 2 dan 3 sepanjang 69,19 km pada Agustus 2023," sambungnya.
Dia mengatakan, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ini dinilai ramah lingkungan. Triono menyebutkan beberapa infrastruktur yang ada di sana yang tidak merusak lingkungan.
"Jalan tol Trans Sumatera ini juga ramah lingkungan, di Lampung kita ada terowongan untuk Gajah, di sini ada jembatan untuk tidak merusak lingkungan, flora maupun fauna. Ada jembatan paling panjang di jalan tol yakni Jembatan Musi tidak merusak lingkungan sekitar, kapal juga bisa melintas," ujarnya.
Tantangan pembangunan ruas tol di halaman berikutnya.
Simak Video: Pak Jokowi, Apa Untungnya Ada Tol Kayu Agung-Palembang?