Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah sebulan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), tepatnya pada 14 Oktober 2021. Bagaimana geliat di pelabuhan logistik tersebut?
General Manager Pelindo Labuan Bajo NTT Dimaz Yulion menjelaskan bahwa Terminal Multipurpose ini sudah mulai beroperasi sementara sejak April 2021. Rata-rata kegiatan petikemas di sini mencapai 7 kapal per bulan.
"Kegiatan petikemas per bulan rata-rata simpelnya itu sekitar 7 kapal. Jadi paling tinggi kita bisa sampai 10 kapal, terjadi di bulan Agustus. Memang tren untuk arus petikemas di Labuan Bajo ini kita terbagi karena ada beberapa pelabuhan di sekitar," katanya dalam diskusi dengan wartawan di kawasan Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu, NTT, Selasa (23/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terminal Multipurpose Labuan Bajo melayani kegiatan petikemas untuk kapal curah cair, kapal curah kering, dan general cargo. Termasuk di dalamnya ada semen dan beras.
"Total kegiatan curah kering itu sampai dengan Oktober itu sudah mencapai 13.500 ton. Untuk simpelnya untuk kapal yang berjenis curah ini memang jauh lebih rendah dibandingkan peti kemas, yaitu sekitar 1 sampai 3 kapal," sebutnya.
Menurutnya intensitas kegiatan di pelabuhan logistik ini perlu ditingkatkan lagi. Tujuannya adalah menjadikan Terminal Multipurpose Wae Kelambu sebagai gerbang logistik bagi Kabupaten Manggarai.
"Jadi memang intensitasnya ini yang perlu kita tingkatkan bagaimana pelabuhan ini bisa memasarkan dari sisi pelayanannya, serta fasilitas apa saja yang bisa kita berikan sehingga pergerakan kargo itu bisa melalui Pelabuhan Terminal Multipurpose Wae Kelambu di Labuan Bajo sehingga bisa menjadi gerbang logistik bagi Kabupaten Manggarai," tambahnya.
Simak Video: Jokowi: Labuan Bajo Siap Menyambut Kedatangan Para Wisatawan