Sebagai informasi, Turut hadir mendampingi Jokowi dalam peresmian ini, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto dan Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra.
Sebelum meresmikan Bendungan Ladongi, Presiden beserta rombongan terlebih dahulu mendayung perahu naga diiringi dengan para altet dayung nasional yang juga menumpangi perahu naga serta perahu lainnya seperti perahu rowing, kayak dan kano, menyisir area bendungan sekitar 15 menit. Jokowi menyampaikan bahwa selain untuk irigasi, kehadiran bendungan ini membawa banyak manfaat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bendungan Ladongi memiliki kapasitas daya tampung sebesar 45,9 juta meter kubik air. Adapun harapannya, fungsi dari Bendungan Ladongi bukan hanya untuk kebutuhan pengairan sawah saja, tetapi juga bendungan ini akan dimanfaatkan untuk pembinaan atlet dayung dan menjadi objek wisata baru utamanya wisata air," kata Joko Widodo.
Sehari sebelum diresmikan yakni pada Senin (27/12), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau langsung proyek Bendungan Ladongi yang telah siap digunakan sekaligus menandatangani tujuh tujuh prasasti selesainya pembangunan infrastruktur strategis di Sulawesi Tenggara, termasuk salah satunya yakni Bendungan Ladongi.
Basuki mengatakan bahwa Penandatanganan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas infrastruktur yang sudah selesai dibangun.
"Ketujuh infrastruktur tersebut dibangun sebagai sarana dasar untuk meningkatkan kualitas permukiman, ketahanan pangan, pengendalian banjir, dan peningkatan konektivitas wilayah. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyelesaikan pembangunan proyek-proyek strategis di Sultra ini," ujar Basuki.
(ncm/hns)