Beda Data PUPR & ATR/BPN soal Lahan Tambang Andesit di Desa Wadas

Beda Data PUPR & ATR/BPN soal Lahan Tambang Andesit di Desa Wadas

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 18 Feb 2022 14:48 WIB
Warga beraktivitas di sekitar rumahnya di Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022). Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Desa Wadas Rabu (9/2) hari ini mengatakan pihaknya sudah membuka lebar ruang dialog kepada masyarakat sejak lama, khususnya warga yang masih menolak terkait rencana pembangunan Bendungan Bener. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj.
Ilustrasi desa wadas/Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Nah, data tersebut tidak cocok dengan data yang disampaikan Ditjen SDA. Dirjen SDA Kementerian PUPR Jarot Widyoko dalam rapat kerja dengan Komisi V, Selasa 15 Februar memaparkan ada 579 bidang tanah di Desa Wadas yang jadi target pembebasan lahan untuk tambang batu andesit.

Jarot menjelaskan ada 346 pemilik bidang tanah setuju untuk membebaskan lahannya untuk pertambangan andesit. Sementara itu, 94 pemilik menolak mentah-mentah tawaran pembebasan tanah. Sisanya, masih ragu-ragu apakah akan memberikan tanahnya atau tidak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soal pengukuran tanah untuk dibebaskan, dia menegaskan sejauh ini hanya dilakukan pada bidang tanah yang disetujui pemiliknya untuk dibebaskan.

"Kita yang setuju ada 346 bidang, nah yang sudah diukur kemarin 318 bidang. Sedangkan yang tidak setuju kurang lebih 94 bidang dan itu tidak kita ukur. Yang sisanya masih abu-abu, masih ragu-ragu juga tidak diukur," papar Jarot dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Selasa (15/2/2022).

ADVERTISEMENT

Jarak menambahkan antara Desa Wadas dengan lokasi utama proyek sendiri jaraknya sekitar 10-11 kilometer (km). Di lokasi utama proyek, ada dua bagian area yaitu area genangan dan area tubuh bendungan. Pembebasan lahan khusus di area utama proyek sudah mencapai 85%.

"Untuk area konstruksi utama, ada area genangan dan tubuh bendungan. Di sana ada 4.659 bidang yang harus dibebaskan dan alhamdulillah sudah terbayar 85%," terang Jarot.


(hal/hns)

Hide Ads