Pembangunan jalan tol Mengwi-Gilimanuk dilaksanakan oleh konsorsium dari tiga perusahaan, yaitu PT Sumber Rhodium Perkasa, PT Cipta Sejahtera Nusautama, dan PT Bumi Sentosa Dwi Agung. Jalan tol bakal memiliki panjang total 96,21 kilometer dengan lebar 40 meter.
Jalan tol Mengwi-Gilimanuk dibangun melewati tiga kabupaten di Bali yakni Jembrana, Tabanan, dan Badung. Selain itu, juga melalui 13 kecamatan, yaitu lima Kecamatan di Jembrana, tujuh kecamatan di Tabanan dan 1 Kecamatan di Badung; dan 57 desa yakni 31 desa di Jembrana, 24 desa di Tabanan dan dua desa di Badung.
"Di sepanjang kalan tol akan dibangun empat tempat istirahat/rest area, dua tempat di Jembrana dan dua tempat di Tabanan yang akan dijadikan sebagai area untuk UMKM," jelas Koster.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalan tol memiliki tiga jalur berupa jalur untuk penumpang umum, jalur khusus sepeda motor, dan jalur khusus sepeda. Infrastruktur ini juga dilengkapi dengan enam simpang susun/interchange.
"Model jalan tol yang memiliki tiga jalur seperti ini merupakan jalan tol pertama di Indonesia," kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng itu.
Selain itu, di sepanjang jalan tol, dibangun lintasan berupa 28 jalan bawah tanah/underpass, 82 jalan layang/overpass dan 50 jembatan, serta 13 talang irigasi. Pembangunan lintasan ini dilakukan agar tidak menggangu jalan yang dipakai untuk kepentingan upakara adat/melasti dan tidak menggangu sistem irigasi/subak.
"Pembangunan dilaksanakan mulai tahun 2022 dan diharapkan selesai pada tahun 2024. Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi diberi nama Tol Jagat Kerti," ungkap Koster.
(hns/hns)