Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan mengaku sangat senang dengan hadirnya kembali pelayanan kereta api di lintas Cibatu-Garut. "Saya atas nama 2,7 juta warga Garut mengucapkan terima kasih kepada presiden dan pak menhub atas reaktivasi rel kereta api yang selama 40 tahun tidak berfungsi. Ini menunjukkan negara hadir untuk mempermudah masyarakat," katanya.
Ia berharap dengan hadirnya pelayanan kereta api dari Jakarta langsung ke Garut ini akan semakin mempermudah orang datang ke Garut untuk berwisata atau melakukan kegiatan ekonomi dan sosial. "Tarifnya sangat murah hanya Rp 45.000, ini berkat adanya subsidi (Public Service Obligation/PSO) dari pemerintah," ujarnya.
Sebagai informasi, dilakukannya reaktivasi jalur kereta api ini dilakukan untuk mendukung dan menghubungkan Kawasan Strategis Pariwisata Kabupaten Garut. Keberadaan jalur ini juga diharapkan dapat mendorong masyarakat Garut dan sekitarnya untuk mulai beralih menggunakan transportasi massal seperti kereta api dalam rangka mensukseskan Gerakan Nasional Kembali ke Angkutan Umum yang tengah digalakkan pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut merupakan bagian dari rencana pengembangan jaringan dan layanan kereta api sebagaimana diatur dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional. Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian (DJKA) menugaskan PT KAI untuk melakukan penyelenggaraan prasarana perkeretaapian umum lintas Cibatu - Garut yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 50 Tahun 2020.
Sejumlah langkah yang telah dilakukan oleh DJKA Kemenhub terkait pengoperasian kembali jalur kereta api ini antara lain yakni: melakukan kegiatan safety assessment terhadap prasarana, memberikan subsidi Public Service Obligation (PSO) untuk KA Lokal Cibatu-Garut dengan tarif Rp 6.000 untuk memberikan tarif yang terjangkau bagi masyarakat, menyiapkan Rute-rute antar kota yang akan melayani jalur ini, diantaranya Garut - Pasar Senen, Garut - Padalarang dan Garut - Purwakarta, memastikan kesiapan sarana yang dilengkapi dengan Air Conditioner (AC) untuk dioperasikan oleh operator sehingga penumpang akan lebih nyaman, dan pengawasan operasional Stasiun agar tetap terjaga keamanan dan kebersihannya.
Berdasarkan data dari PT KAI, total nilai investasi reaktivasi ini sebesar Β± 352 M, yang mencakup pembangunan kembali jalur sepanjang 19,063 km dari Garut ke Cibatu, serta pembangunan 3 (tiga) stasiun Stasiun Garut, Wanaraja, dan Pasirjengkol. PT KAI akan mengoperasikan dua KA pada lintas layanan Garut-Cibatu ini yaitu KA Lokal PSO Garut Cibatuan dan KA Cikuray.
Harga tiket Kereta Api (KA) Cikuray dengan relasi Stasiun Pasar Senen hingga Stasiun Garut mampu ditekan hingga Rp 45.000 melalui subsidi PSO. Sementara, KA Lokal yang melayani lintas Cibatu-Garut akan mengenakan tarif Rp 6.000 melalui subsidi PSO.
(ara/ara)