Bandara Halim Dipercantik Pakai APBN, Habis Berapa Duit?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 24 Mei 2022 12:13 WIB
Foto: Bandara Halim Perdanakusuma (Fuad Hasim/tim infografis detikcom)
Jakarta -

Kementerian Perhubungan dapat tugas untuk melakukan revitalisasi atau mempercantik Bandara Halim Perdanakusuma. Sejak akhir Januari yang lalu, bandara ini sudah ditutup dalam rangka pengerjaan revitalisasi.

Dalam Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Fasilitas Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara/Bandar Udara Halim Perdanakusuma, revitalisasi dilakukan dengan menggunakan APBN.

Plt. Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto menyatakan sejauh ini Kementerian Perhubungan menghabiskan lebih dari Rp 500 miliar untuk mempercantik bandara Halim. Uang sebesar itu digunakan untuk perbaikan runway dan terminal VIP.

"Untuk Halim sendiri ada Rp 500 miliar lebih untuk dua pekerjaan. Runway yang pertama dan kedua perbaikan dan pembangunan terminal VIP," ujar Novie saat dihubungi detikcom, Selasa (24/5/2022).

Dalam Pasal 1 Ayat 1 Perpres 9 tahun 2022 sendiri disebutkan, Menteri Perhubungan mendapat tugas untuk melakukan revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma.

Kemudian, pada ayat 2 disebutkan, dalam rangka revitalisasi fasilitas bandara, Menteri Perhubungan menunjuk langsung kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Adapun BUMN yang dimaksud yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk dan PT Indah Karya (Persero).

Nah pada pasal 3 dijelaskan, pendanaan untuk pelaksanaan revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara alias APBN.

Mengapa Bandara Halim direvitalisasi? Dalam rapat dengan Komisi V DPR, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pernah mengatakan revitalisasi dilakukan untuk meningkatkan aspek keselamatan penerbangan dan kenyamanan tamu negara.

Dia juga sempat mengatakan, renovasi pun akan dilakukan di area VVIP Bandara Ngurah Rai, Bali. Namun, tak banyak penjelasan yang dipaparkan Budi Karya soal renovasi yang ada di Ngurah Rai.

"Kami laporkan dalam rangka meningkatkan aspek keselamatan penerbangan, dan juga meningkatkan kenyamanan terhadap tamu negara yang datang ke Jakarta dan Bali, Pak Presiden tugaskan Kementerian Perhubungan untuk melakukan revitalisasi Halim Perdanakusuma dan renovasi ruang VVIP di Ngurah Rai," ungkap Budi Karya, Rabu (26/1/2022) lalu.

Budi Karya menjelaskan saat ini kondisi bandara Halim sudah tidak memadai, khususnya pada keadaan landasan pacunya alias runway. Dia bilang utilitas runway di Halim cuma 40% saat ini, bila tidak direvitalisasi sekarang dikhawatirkan bandara itu tak lagi bisa digunakan tahun depan.

"Saya jelaskan Halim ini mesti direnovasi karena keadaan landasannya sudah hanya 40%. Kalau diteruskan ini tahun depan tidak bisa dilaksanakan lagi, maka mesti diselesaikan sekarang," papar Budi Karya.



Simak Video "Video: Seburuk Apa Sih Efek Tarif 32% Trump untuk RI?"

(hal/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork