Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah merampungkan pembangunan bendungan di sejumlah daerah. Infrastruktur tersebut bertujuan untuk mendukung ketahanan air dan ketahanan pangan nasional.
Salah satu bendungan yang tengah diselesaikan adalah Bendungan Sadawarna di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Progres konstruksi sudah 83% dan ditargetkan rampung pada tahun 2022.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bendungan bertujuan untuk meningkatkan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, serta sebagai penyediaan air baku dan pengendalian banjir.
"Pembangunan bendungan akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya, sehingga dengan adanya suplai air yang kontinyu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam," jelas Basuki dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (31/5/2022).
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum Kementerian PUPR Bastari mengatakan Bendungan Sadawarna merupakan salah satu Program Strategis Nasional di bidang Sumber Daya Air. Bendungan ini mampu menampung 44,61 juta meter persegi untuk menyuplai irigasi seluas 4.284 hektare di Kabupaten Subang dan Indramayu.
"Diharapkan suplai air irigasi dari Bendungan Sadawarna dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun," ujar Bastari.
Bendungan Sadawarna juga dipersiapkan untuk memasok air baku sebesar 0,36-1 meter kubik/detik untuk kawasan Pelabuhan Patimban dan Pantura khususnya Kabupaten Subang, Indramayu, dan Sumedang, Jawa Barat, serta memiliki potensi sumber pembangkit listrik (PLTA) sebesar 2 MW.
Bendungan Sadawarna membendung Daerah Aliran Sungai Cipunagara yang memiliki panjang 137 km, mengalir dari Gunung Bukit Tunggul di Pegunungan Bandung Utara dan bermuara ke Laut Jawa, tepatnya di wilayah utara Jawa Barat. Dengan luas genangan 670 hektare, bendungan ini berpotensi mereduksi banjir di tiga kabupaten yang dilalui DAS Cipunagara yakni Subang, Sumedang, dan Indramayu sebesar 26,90 meter kubik/detik.
Bendungan Sadawarna dibangun sejak dimulainya kontrak pada November 2018 dan ditargetkan selesai Agustus 2022. Pembangunannya dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR dengan total biaya APBN sebesar Rp 1,9 triliun.
Pembangunan Bendungan Sadawarna dikerjakan dalam dua paket. Paket I oleh Kerja Sama Operasi (KSO) PT. Wijaya Karya-PT Daya Mulia Turangga-PT Barata Indonesia dengan nilai kontrak sebesar Rp 1 triliun. Sementara itu, paket II dikerjakan KSO PT. Nindya Karya-PT Adhi Karya senilai Rp 907,6 miliar.
Sebagai informasi sejak 2015 diprogramkan sebanyak 61 bendungan akan dibangun sebagai Proyek Strategis Nasional. Dua bendungan di Jawa Barat yang sudah selesai dibangun, yakni Bendungan Jatigede dan Bendungan Kuningan. Sementara itu, sebanyak lima bendungan di Jawa Barat yang masih penyelesaian pembangunan (on going), yakni Bendungan Sadawarna, Bendungan Ciawi, Bendungan Sukamahi, Bendungan Cipanas, dan Bendungan Leuwikeris.
Simak Video "Menteri PUPR Targetkan Perbaikan Jalan untuk Mudik Selesai H-15 Lebaran"
(ega/ang)