Komitmen MJEE
Dalam bidang lift, PT Mitsubishi Jaya Elevator and Escalator atau yang banyak dikenal dengan nama singkatnya MJEE, dapat dikatakan adalah pionir dalam hal pencapaian TKDN.
Presiden Direktur MJEE, Christian Satrya mengatakan bahwa pihaknya terus berusaha meningkatkan TKDN. Empat varian lift yang berhasil ditingkatkan TKDN nya meliputi lift dengan dan tanpa ruang mesin mulai dari tipe kecil kapasitas 630 kg sampai 1600 kg.
"Ada empat tipe lift yang berhasil ditingkatkan TKDN nya, dimana ada satu varian yang telah mencapai 41,22% dan tiga varian lainnya masih dibawah 40%. Target kita berikutnya adalah meningkatkan ketiga varian untuk mencapai 40% atau lebih," kata Satrya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam meningkatkan TKDN tersebut, MJEE melibatkan pemasok lokal, termasuk juga UMKM dalam hal pengadaan besi beban pengimbang, pekerjaan packing serta perlakuan limbah dan scrap. Diakui memang tidak selalu mudah untuk melibatkan UMKM, karena dalam banyak hal komponen lift harus mengacu pada standar Mitsubishi Electric, SNI maupun standar internasional.
Diharapkan tiga tipe lift lainnya dapat mencapai TKDN 40% pada 2023-2025. "Dengan tercapainya 40 persen itu diharapkan kita dapat makin ikut berperan dalam membangun negara sambil menghemat devisa," harapnya.
Menurut Christian Satrya, pihak Mitsubishi Electric memang sejak awal memiliki komitmen tinggi untuk melakukan lokalisasi produk dan teknologi elevator sejak membentuk MJEE yang merupakan perusahaan patungan dengan Jaya Group dan Mitsubishi Corporation 26 tahun silam ditandai dengan pembangunan pabrik di kawasan industry KIIC - Karawang, lama sebelum kebijakan TKDN dimulai.
Berpusat di Jakarta, MJEE telah memiliki marketing office dan showroom yang belum lama ini di resmikan di Trinity Tower (Kuningan). MJEE juga telah memiliki 10 kantor perwakilan di berbagai daerah, yakni Surabaya, Bandung, Bali, Semarang, Palembang, Samarinda, Medan, Batam, Pekanbaru, dan yang terbaru Makassar.
Untuk tahun ini, MJEE mematok target produksi lift sebanyak 400 unit, meningkat dibanding tahun 2021 yang mencapai 300 unit. Produksi terendah terjadi saat awal masa pandemi tahun 2020 yakni hanya sekitar 200 unit. Padahal sebelumnya produksi MJEE pernah mencapai hingga 700 unit. "Permintaan sudah mulai meningkat, baik dari dalam maupun luar negeri", ujarnya.
Selain di dalam negeri, produk MJEE juga diekspor ke negara-negara ASEAN maupun Timur Tengah seperti Singapura, Malaysia, UAE, Saudi Arabia dan lainnya.
(dna/zlf)