Pemerintah Indonesia tengah menggenjot pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan untuk mendorong pemerataan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Misalnya dengan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang yang ada di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat.
Dari Pontianak atau pusat Pemerintahan Provinsi, Jagoi Babang bisa ditempuh selama 7-9 jam perjalanan lewat jalur darat. Sementara dari pusat kabupaten, Jagoi Babang dapat ditempuh selama 2-3 jam. Hal tersebut berbalik dengan jarak yang lebih dekat dengan pusat Kota Serikin, negara bagian Serawak, Malaysia yang dapat ditempuh sekitar 40 menit-1,5 jam.
Pembangunan PLBN Jagoi Babang yang ditarget rampung bulan Oktober 2022 ini merupakan salah satu bagian dari program pembangunan 11 PLBN yang diatur dalam Inpres No. 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan. Saat ini progres pembangunan PLBN Jagoi Babang sudah memasuki 92%.
Sebelumnya, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan tiga PLBN Terpadu lainnya di Kalimantan Barat, yakni PLBN Entikong di Kabupaten Sanggau, PLBN Aruk di Kabupaten Sambas, dan terakhir PLBN Badau di Kabupaten Kapuas Hulu.
Pembangunan PLBN Jagoi Babang terdiri dari tiga zona bangunan yakni, zona inti, zona penunjang 1 dan 2. Zona inti terdiri dari bangunan PLBN inti, car wash, power house, gudang sita, tempat penampungan sementara sampah (TPS), gerbang Tasbara, pos pemeriksaan imigrasi, toilet dan peralatan X-Ray. Untuk zona penunjang 1 terdiri dari bangunan wisma dan mess pegawai. Untuk zona penunjang 2 terdiri dari bangunan masjid, kapel, pasar dan mini terminal.
PLBN Jagoi Babang Diharap Buat Ekonomi Baru
Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis berharap kehadiran PLBN Jagoi Babang dapat membuat 'ekonomi baru' buat wilayah Jagoi Babang dan sekitarnya. Sebab adanya PLBN akan membuat lalu lintas masyarakat dan barang kedua negara lebih mudah.
"Paling tidak orang yang datang akan ramai. Masyarakat akan buka kuliner, akan ada perdagangan antara pihak Indonesia dan Malaysia. Perdagangan bisa diatur yang tadinya ilegal bisa menjadi legal. Dan akan membuat masyarakat semakin tumbuh, termasuk di daerah sekitarnya," ujarnya belum lama ini.
"Sektor pariwisata (juga akan tumbuh) pasti karena dengan adanya PLBN, jarak tempuh kucing dengan daerah kami kurang lebih 1 jam, otomatis ekonomi akan tumbuh. Jadi (sekarang hanya tinggal) bagaimana Pemda Bengkayang menyiapkan fasilitas untuk sektor pariwisata," imbuhnya.
Menurutnya, PLBN Jagoi Babang menjadi pintu masuk terdekat warga Malaysia dibanding PLBN Aruk, Entikong, dan Badau. Ia menyebut pembangunan PLBN Jagoi Babang juga akan menutup jalur tikus imigran ilegal, meningkatkan pendapatan negara, serta menjaga kedaulatan rupiah.
"Kalau PLBN dibuka, transaksi pasti di Indonesianya pakai rupiah. Makanya ke depan yang harus dipikirkan oleh negara yakni kawasan free trade zone ini bisa nggak dibangun antara Serikin dan Jagoi di tengah-tengahnya," ujarnya.
Klik halaman selanjutnya >>>>
(ncm/ega)