Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan potensi banjir di Jakarta memang besar, curah hujan yang tinggi jadi biang keroknya. Meski begitu, dia mengklaim pihaknya sudah melakukan persiapan manajemen banjir.
Dia mengatakan sudah memberikan instruksi langsung kepada para walikota untuk mengerahkan personelnya mengamankan banjir. Sebagai contoh, Pemkot Jakarta Selatan sudah menyiapkan personelnya di tempat-tempat berpotensi banjir.
"Ini timnya pak Wali nih contohnya ketika terjadi hujan pekan lalu, mereka dikerahkan ke tempat cekung, dan berpotensi biasa terjadi genangan ketika hujan lebat," ungkap Anies ditemui di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan cuma personel yang stand by Anies mengatakan beberapa alat sudah disiapkan dalam rangka mempercepat banjir untuk surut. Utamanya beberapa pompa air.
Anies bilang Pemkot sudah menyiapkan pompa portabel hingga pompa-pompa yang digunakan pemadaman kebakaran dan juga truk penyiram air untuk membantu mempercepat banjir di Jakarta surut.
"Jadi banjir itu diantisipasi, apa yang dikerahkan? Pompa mobile, truk pemadam kebakaran, bahkan pompa penyiraman air itu tangkinya dikerahkan, sehingga begitu hujan turun tim yang pompa sudah ada di lokasi," papar Anies.
Menurutnya, banjir yang belakangan terjadi disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Namun, apabila ada air terlanjur menggenang pihaknya akan siap mempercepat penyurutan. Standarnya, kurang dari 6 jam banjir harus surut.
"Jadi itu bentuk tanggung jawab dan manajemennya. Kalau volume air hujan itu di luar kendali kita," sebut Anies.
Simak video 'Anies: Jika Ada Daerah Banjir Berhari-hari, Manajemennya Nggak Bener':
Bersambung ke halaman selanjutnya.