Bantah Sepi, Kemenhub Sebut Penumpang LRT Palembang Naik Gegara Ini

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 24 Okt 2022 19:45 WIB
LRT Palembang (Foto: Raja Adil Siregar/detikcom)
Jakarta -

Kementerian Perhubungan buka suara soal anggapan LRT Palembang sepi penumpangnya. Sebelumnya, anggapan sepi penumpang itu diungkapkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Menurut Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) Ditjen Perkeretaapian Dedik Tri Istiantara tingkat okupansi LRT Palembang atau juga biasa disebut LRT Sumsel mengalami lonjakan pesat paska diluncurkannya layanan angkot feeder New Oplet Musi Emas sejak Juni 2022 yang lalu.

"Alhamdulillah peningkatan penumpang pasca diluncurkannya angkot feeder ini mencapai 25%," kata Dedik dalam keterangan resmi, Senin (24/10/2022).

Pernyataan Dedik tersebut didasari kepada data rata-rata penumpang harian yang meningkat menjadi 9.066 penumpang sejak diluncurkannya angkot feeder sejak Juli-Oktober 2022) dari sebelumnya 7.239 penumpang saja per hari di periode Januari-Juni 2022.

Sementara itu, peningkatan penumpang per stasiun mencapai 26% di Stasiun Punti Kayu, hingga 40% di Stasiun Asrama Haji.

Dedik menuturkan, peluncuran angkot feeder New Oplet Musi Emas yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) melalui BPKARSS bekerjasama dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VII Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bangka Belitung dan Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan.

Angkot feeder itu merupakan salah satu upaya untuk memaksimalkan keterjangkauan LRT Sumsel dalam melayani masyarakat Kota Palembang. Dengan begitu, diharapkan masyarakat akan semakin mudah menjangkau LRT Palembang dari dan atau ke rumahnya maupun untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan masing-masing.

Dedik menambahkan, antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan LRT Sumsel dan menyambung perjalanan menggunakan angkot feeder mendorong Pemerintah untuk memperluas jangkauan layanan angkutan pengumpan tersebut.

Dalam hal ini, angkutan feeder akan ditambah menjadi 5 koridor tambahan secara bertahap sehingga nantinya akan ada 7 koridor angkot feeder yang melayani penumpang LRT Palembayan.

"Layanan angkot feeder ini turut melengkapi integrasi antarmoda LRT Sumsel setelah sebelumnya terintegrasi dengan layanan bus BRT dan DAMRI," sambung Dedik.

Sementara itu, Plt. Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulmafendi menyampaikan makin banyak pihak yang sudah memanfaatkan LRT Sumsel sebagai moda transportasi sehari-hari.

Meskipun belum menyamai tingkat okupansi sebelum pandemi, namun Zulmafendi optimis bahwa tren peningkatan tingkat keterisian LRT Palembang ini akan terus berlanjut.

"Hari ini tercatat jumlah penumpang yang terangkut oleh LRT Sumsel pada tahun 2022 hingga Oktober mencapai 2.352.714 penumpang, melonjak 47% dari tahun sebelumnya," urai Zulmafendi.

Baca di halaman berikutnya untuk mengetahui kritikan Ridwan Kamil yang bilang LRT Palembang sepi.




(hal/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork