Pekanbaru -
Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) diprediksi mengalami lonjakan lalu lintas kendaraan sebanyak 30-40% saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru). Berbagai persiapan dilakukan berbagai stakeholder, termasuk oleh PT Hutama Karya (Persero) selaku salah satu BUMN kontraktor dan pengelola JTTS.
detikcom berkesempatan mengikuti inspeksi yang dilakukan tim Hutama Karya di salah satu ruas JTTS, yaitu tol Pekanbaru-Dumai, Kamis (22/12/2022). Tol yang diresmikan pada 2020 lalu itu membentang sepanjang 131 km, menjadikannya sebagai salah satu tol terpanjang di Indonesia.
Selama melintasi jalan tol yang menghubungkan pusat pemerintahan Riau dan Pelabuhan Dumai itu tak terasa guncangan yang berarti, meskipun beberapa titik ada tanda sedang ada perbaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun secara keseluruhan, jalan bebas hambatan ini sudah rapi karena rutin mendapat pemeliharaan, termasuk menjelang momen Nataru. Ada juga rest area yang sudah dilengkapi berbagai fasilitas umum yang memadai untuk beristirahat hingga petugas tol yang berjaga.
Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro menyebut ruas Pekanbaru-Dumai sudah siap menyambut pengguna jalan saat Nataru nanti. Semua tim sudah mengantisipasi dari resiko yang akan muncul, mulai dari kemacetan hingga adanya rest area untuk tempat istirahat.
"Memang di beberapa titik ada yang longsor, perbaikan sudah kita antisipasi. Yang longsor diperbaiki permanen setelah Nataru, sekarang (perbaikan) temporary, lubang-lubang kita tutup maksimum 1x24 jam agar pengendara aman melewati, kita sudah mengantisipasi semuanya," ujarnya.
Koentjoro menyebut kendaraan yang melewati tol ini sudah mengalami kenaikan pada 21-22 Desember 2022 atau H-4 dan H-3 menjelang Natal. Meski diprediksi akan mengalami lonjakan 30-40%, pihaknya tetap mengantisipasi persiapan lonjakan kendaraan hingga 50%.
"Kalau kondisi normal kita di angka 7.000-8.000 (kendaraan) lalu lintas harian rata-rata. Sampai dengan dua hari dan hari ini tadi angkanya sudah di angka 10.000-11.000, ada kenaikan di angka 20%, prediksi kita 23-24 (Desember) di angka 30-40% kenaikannya, di 11.000-12.000 (kendaraan)," ujarnya.
"Kalau (prediksi) secara keseluruhan di Tol Sumatera naiknya 30-40%. Kita prediksi itu kita siapkan kenaikannya 50%, jadi kalau naik 30%, ada kelonggaran atau space," imbuh Koentjoro.
Klik halaman selanjutnya >>>
Sementara itu, Branch Manager Ruas Tol Pekanbaru-Dumai dan Pekanbaru-Bangkinang, Jarot Seno W menyebut pihaknya telah melakukan apel siaga dengan internal, ditlantas, hingga paramedis untuk menghadapi lonjakan kendaraan saat Nataru.
"Medan diperkirakan jadi top 5 destinasi wisata Nataru kali ini. Diprediksi banyak yg ke arah Medan. Dari Jakarta, Lampung, naik Pekanbaru-Dumai terus ke Medan. Ada beberapa gerbang yang kenaikan cukup tinggi, ada yang 100%, itu lalu lintas ke Medan cukup tinggi," ujarnya.
Ia juga menyebut telah menambah petugas di beberapa gerbang tol ramai tempat masuk-keluar pengendara. Selain itu, pada momen menyambut Nataru ini, Hutama Karya juga membagi-bagikan merchendise di semua tol yang ada di bawah pengelolaannya.
Lebih lanjut ia mengatakan selain tol ruas Pekanbaru-Dumai, ada juga tol seksi Pekanbaru-Bangkinang (bagian ruas Pekanbaru-Padang) yang bisa digunakan saat Nataru nanti. Menurut Djarot, tol yang baru dibuka pada 27 Oktober lalu itu akan mulai bertarif per tanggal 25 Desember nanti.
Salah satu pengendara, Mujalmai, beserta rombongan guru SMP 13 Padang yang berlibur menuju Siak mengaku senang dengan adanya tol Pekanbaru-Dumai. Sebab, tol ini dapat memangkas dan mempermudah perjalanannya.
"Kami dari Padang mau liburan sebenarnya, kemarin main ke Dumai, hari ini ke Siak Hulu, Sabtu kembali ke Padang," ujarnya.
"Lebih cepat sekarang (perjalanan), sekitar 75% (memangkas waktunya). Saya baru pertama ke Dumai, kabarnya (dulu) 4-5 jam, kemarin tuh sekitar 3 jam. Harapannya mudah-mudahan tolPekanbaru-Padang cepat selesai hingga dinikmati biasa 8 jam, bisa dipersingkat 4 jam, itu harapan kami dari Padang," imbuhnya.
Hal senada disampaikan Suen, pekerja dari Dumai. Ia menyebut tol Pekanbaru-Dumai membantu urusannya, terutama soal pekerjaan.
"Biasanya seminggu 4 kali (lewat tol ini. Kalau sebelum ada tol, dari jarak, juga BBM karena jarak tempuh jalan nasional dengan tol itu beda sekali waktunya. Kami sebagai masyarakat bersyukur dengan adanya tol ini. Pekanbaru-Dumai lebih kurang 1 jam, tergantung kecepatan, kalau jalan nasional mau 2 jam lebih, banyak mobil, kadang halangan atau macet," ujarnya.
Aman Berkendara di Tol Saat Nataru
Lebih lanjut Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro menyarankan pengendara juga melakukan persiapan saat berkendara di tol. Baik kesiapan secara kendaraan maupun fisik pengendaraan.
"Jalan Tol Trans Sumatera itu panjang-panjang, sehingga perlu kesiapan ada dua hal. Yang pertama, kendaraan itu sendiri, kedua, kesiapan pengendara," ujarnya.
Persiapan kendaraan dimulai dari kondisi mesin, oli, hingga ban. Lalu persiapan pengendara harus dalam kondisi yang fit dan beristirahat saat kondisi badan sudah lelah.
"Pengendara harus mematuhi arus lalu lintas, mematuhi peraturan kecepatan 60-80 km kemudian tidak boleh menhalip dari bahu kiri, dan berada di jalurnya," ujarnya.
"Terakhir, pengendara diwajibkan bahwa sekarang tidak ada pembayaran cash di gerbang tol, semuanya memakai cashless, tapping, sehingga diwajibkan saldo e-money-nya, kartu elektriknya, harus sesuai yang dipersyaratkan," imbuhnya.