Kereta LRT Jabodebek bakal menggunakan produk buatan dalam negeri yang digarap oleh PT INKA (Persero). Produk kereta tersebut sudah diuji coba sejak tahun 2021 di lintasan LRT Jabodebek.
Hanya saja ada dua rangkaian kereta LRT Jabodebek yang mengalami kecelakaan uji coba pada tahun 2021 yang lalu. Dua rangkaian kereta ini rencananya bakal kembali digunakan LRT Jabodebek untuk mengangkut penumpang saat jadwal operasi penuh di Juli mendatang.
Meski pernah kecelakaan, INKA menegaskan dua rangakaian kereta LRT Jabodebek itu sudah diperbaiki dan siap digunakan kembali. Kereta yang sudah direparasi itu dijamin keamanannya untuk digunakan masyarakat.
Senior Manager TJSL & Stakeholder Relationship PT INKA Bambang Ramadhiarto mengungkapkan sederet upaya dilakukan pihaknya untuk menjamin keamanan kereta LRT Jabodebek bekas kecelakaan untuk mengangkut penumpang. Misalnya, pihaknya menggandeng konsultan integrator asal Prancis, Systra dan juga konsultan keamanan transportasi Inggris, Ricardo Rail untuk mengecek keandalan kereta yang sudah diperbaiki.
"Prosedur perbaikan juga telah dievaluasi dengan menggunakan jasa pihak ke-3z, yaitu konsultan integrator Systra dan juga konsultan safety Ricardo Rail. Mereka adalah pihak independen yang akan memastikan bahwa prosedur perbaikan dapat digunakan dan dapat menjamin kualitas perbaikan," ungkap Bambang ketika dihubungi detikcom, Senin (23/1/2023).
Tidak sampai di situ, pihaknya juga menyatakan sebelum dioperasikan kembali, rangkaian kereta bekas kecelakaan yang diperbaiki juga sudah melakukan uji coba oleh INKA, baik secara statik maupun dinamik.
"Pelaksanaan uji ini oleh PT INKA (Persero) dan pihak eksternal. Tentunya hal tersebut juga harus terintegrasi dengan railways system persinyalan dan sebagainya," sebut Bambang.
Pada dasarnya, Bambang menyebut INKA akan mendesain dan memproduksi kereta sesuai dengan spesifikasi teknis dan persyaratan dari pemesannya. Semua hal itu juga akan diselaraskan sesuai dengan peraturan atau regulasi pemerintah yang berlaku.
"Terhadap rangkaian yang terdampak kecelakaan, kami telah melakukan pemeriksaan secara tuntas dan menyeluruh, bagian-bagian mana yang memerlukan perbaikan maupun penggantian dengan komponen baru dilakukan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang ada," ungkap Bambang.
Untuk diketahui, kecelakaan tabrakan LRT Jabodebek terjadi pada Senin 25 Oktober 2021 pada pukul 13.00 WIB. Peristiwa tabrakan LRT Jabodebek terjadi setelah kereta selesai menjalani pengujian.
Tumburan tersebut melibatkan 2 rangkaian kereta LRT Jabodebek di antara petak stasiun Harjamukti - stasiun Ciracas jalur LRT Jabodebek. Ini merupakan bagian dari uji coba dan di ruas ini belum ada operasional LRT. Semenjak kecelakaan itu, kereta LRT Jabodebek yang kecelakaan langsung dikembalikan ke pabrik INKA.
(hal/das)