Fakta Terbaru Rencana Bayar Tol Tanpa Setop Diuji Coba Tahun Ini

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 06 Jul 2023 07:00 WIB
Box Roatex Unjuk Kesiapan Uji Coba Bayar Tol Tanpa Setop. (Foto: Andhika Prasetia)
Jakarta -

Uji coba sistem multi lane free flow (MLFF) yang sedianya dilakukan pada awal Juni di jalan tol Bali-Mandara ditunda. Terkait ini Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), Attila Keszeg buka suara soal rencana lanjutan uji coba sistem MLFF.

1. Uji Coba Tetap Tahun Ini

Attila menyebut uji coba MLFF tetap dilakukan tahun ini. Pihaknya terus menjalin kerja sama dengan stakeholder terkait, termasuk Kementerian PUPR, hingga Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Apalagi uji coba ini disebut sangat ditunggu banyak pihak.

"Kita usahakan untuk uji coba MLFF, kita bekerja sama dengan BPJT dan PUPR, harapannya kita bisa mengumumkan segera. Kita belum tahu, tapi harus bekerja sama. Kita bakal mengupayakan uji coba dilakukan pada tahun ini," katanya di Jakarta, Rabu (5/7/2023).

"Semua orang mengharapkannya, PUPR juga, Pak Basuki. Kita sangat dukung," ujarnya.

Sementara itu, PT RITS memastikan kesiapan Control Center sebagai bagian dari progres implementasi pengembangan MLFF akan segera memasuki fase operasional dan uji coba yang waktunya akan ditentukan oleh pemerintah Indonesia.

"Di Control Center ini kami akan menunjukkan bagaimana sistem MLFF bekerja dan bagaimana setiap kendaraan yang masuk dan keluar melewati ruas toll dapat dimonitor sehingga memastikan terjadinya pembayaran tol secara akurat," ujar Attila.

2. Hungaria Investasi Rp 4,5 Triliun, RI Tak Keluar Uang

Adapun pihak Hungaria menginvestasikan sekitar US$ 300 juta atau Rp 4,5 triliun untuk proyek ini. Attila memastikan Indonesia tidak mengeluarkan uang sepeserpun untuk teknologi MLFF.

Lantas, apa untungnya bagi Hungaria? Attila menyebut skema pembiayaan proyek didapatkan dari retribusi tarif dari pengguna tol saat MLFF sudah beroperasi. Masa konsesi PT RITS adalah selama 9 tahun.

"Sejauh ini tidak sepeserpun uang Indonesia dikeluarkan untuk proyek ini. Setelah itu sebagai return, sebagai bagian dari kesepakatan, kita akan membiayainya sampai handover. Kita mengoperasikan perusahaan selama sembilan tahun," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu (5/7/2023).

Dalam pengoperasiananya, pemerintah akan menarik uang dari pengguna layanan. PT RITS bakal mendapatkan reimbursement setiap bulan. RITS merupakan bagian dari Roatex Zrt, perusahaan asal Hungaria.

"Cara kita mendapatkan uang adalah, kita tidak menarik uang, tapi pemerintah Indonesia yang melakukan itu. Jika kinerja kita baik, kan pemerintah Indonesia standarnya tinggi makanya kita buat control room seperti ini. Kita akan dapat reimbursement setiap bulan," bebernya.

Adapun realisasi dari total investasi US$ 300 miliar sudah lebih dari 30%. Dana tersebut dialokasikan untuk membeli kendaraan, peralatan, software, penyimpanan data, operasional, dan lain-lain.

3. Pengguna Jalan Pakai Pelat Palsu Bakal Ditindak Polisi

PT RITS juga memastikan teknologi yang diterapkan pada sistem MLFF bisa membaca pelat kendaraan secara akurat, termasuk yang dimodifikasi atau pelat palsu. Akurasinya mencapai 95% dan terus ditingkatkan sesuai ketentuan BPJT.

Chief Operating Officer PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Agung Pramono mengatakan, jika ada pengendara yang melanggar maka akan ditindak pihak berwajib. Misalnya, pengendara yang menggunakan pelat kendaraan palsu menjadi ranah Kepolisian.

"Kita nanti ada manual inspection. Kita bekerja sama, ada beberapa pihak, seperti kepolisian. Stakeholder-nya kan ini banyak, Kepolisian, PUPR. Di kepolisian itu kita berusaha untuk memberikan data-data yang lebih akurat, kayak alamat, nomor telepon," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu (5/7/2023).

"(Pakai pelat palsu) kita akan capture, akan ditindaklanjuti oleh Kepolisian," lanjutnya.

Agung belum merinci berapa besar denda atau sanksi yang bakal dijatuhkan. Ia menjelaskan bentuk sanksinya masih dalam ranah MLFF, namun tidak menutup kemungkinan mengarah ke E-tilang.

MLFF akan didukung penggunaan sejumlah kamera di sejumlah ruas tol. Mobile Control Unit (MCU) berupa kendaraan juga disiapkan sebagai antisipasi jika kamera mengalami kendala.

Sebanyak 40 MCU akan tersebar dan terhubung ke control centre. MLFF sendiri ditarget berada di 400 titik dan sudah terpasang dua di Tol Jakarta arah Ciawi dan Tol Kemanggisan.




(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork