Pemerintah menggelar 'karpet merah' kepada para investor demi percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Total saat ini, telah ada sebanyak 265 Letter of Interest (LoI) alias pernyataan minat investasi yang dikantongi Otorita IKN (OIKN).
Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono. Agung melaporkan, hingga saat ini total ada 265 LoI dari investor. Angka ini terdiri atas sekitar 116 investor dalam negeri dan 140 berasal dari asing.
"Sampai saat ini sudah ada 265 LoI," kata Agung kepada detikcom, Rabu (16/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agung mengatakan, 140 LoI investor asing itu bersumber dari sekitar 19 negara. Namun hingga saat ini, dari jumlah tersebut belum ada yang siap untuk turun membangun IKN dalam waktu dekat. Pembangunan akan didahulukan untuk investor dalam negeri.
IKN sendiri merupakan salah satu proyek prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang masuk ke dalam jajaran Proyek Strategis Nasional (PSN). Agung mengatakan, ibu kota baru ini nantinya akan menjadi World City for All yang menarik investasi dengan world-class standard dari seluruh dunia.
Meski demikian, menurutnya yang tak boleh dilupakan ialah IKN hadir sebagai ibu kota negara untuk Republik Indonesia. Oleh karena itu ia menilai, sangat tepat apabila para investor dalam negeri ini yang duluan ambil keputusan untuk mulai membangun di IKN.
"Investor luar negeri masih terus berproses, dengan melangkah dari LOI ke perjanjian seperti NDA dan MOU. Setelah investor Indonesia hadir membangun di IKN, mereka pasti tidak mau tertinggal," jelasnya.
Sementara untuk investor dalam negeri, disebutkan total ada sebanyak 8 perusahaan yang telah menyatakan siap membangun IKN sebelum kuartal IV 2023. Namun demikian, ia tak merinci perusahaan apa saja yang termasuk di dalamnya.
Adapun dalam paparan yang disampaikan di acara Peluang Kolaborasi di Ibu Kota Nusantara sebelumnya, ada 7 investor yang ditargetkan untuk mulai groundbreaking atau mulai pembangunan di IKN sebelum kuartal IV 2023.
"Targetnya kita harapkan bisa groundbreaking itu sebelum kuartal atau di kuartal terakhir tahun ini tuh sudah groundbreaking. Karena pesan Pak Presiden adalah negara sudah masuk ke IKN, pembangunan sudah jalan, beliau ingin swasta juga masuk ke IKN di tahun itu juga, tahun 2024," kata Agung, dikutip dari detikProperti.
Ketujuh investor tersebut akan membangun beberapa fasilitas di IKN, di antaranya:
1. Pakuwon Group: fasilitas hiburan & olahraga (mixed use)
2. RS Hermina: fasilitas kesehatan
3. Jakarta International School: fasilitas pendidikan
4. Ciputra Group: kawasan hunian, mixed use & township
5. PT PP (Persero): fasilitas kantor bersama BUMN *bersifat penugasan BUMN
6. Jambuluwuk Hotel & Resorts: fasilitas hunian hotel
7. Vasanta Innopark: fasilitas hunian hotel
Agung menyebut, ketujuh perusahaan ini 90% telah menyatakan sepakat untuk berinvestasi di IKN. Di sisi lain, ia tak menyebutkan berapa nilai investasi yang ditanamkan lantaran hal ini tergantung dari luas lahan, bangunan, serta teknologi yang digunakan.
"Ini kalau luas lahan tentu bermacam-macam, tergantung peruntukkan. Namun kita bisa katakan ada investor yang sudah siap untuk bangun sampai dengan Rp 8-10 triliun, dari luas tanah. Itu salah satu. Itu belum dia bangun dari fasilitas," ujarnya.
Simak juga Video 'Menteri PUPR Sebut Rumah KPR ASN di IKN Lebih Baik daripada di Jawa':