Moda MRT Jakarta sejauh ini baru mengoperasikan 16 kilometer jalur saja sejak diresmikan pertama kali di tahun 2019. Jalur itu cuma menghubungkan Lebak Bulus di Jakarta Selatan hingga Bundaran HI di Jakarta Pusat.
Meski begitu, PT MRT Jakarta (Perseroda) sampai saat ini sedang berupaya untuk mempercepat perluasan jaringan MRT di Jakarta. Ada yang sedang dipersiapkan pembangunannya ada juga yang sedang diproses pembangunan jalurnya.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan yang paling cepat jaringan baru akan terbentuk dari wilayah selatan ke utara Jakarta. Saat ini yang sedang dibangun sendiri adalah MRT fase II yang merupakan lanjutan jalur dari Bundaran HI ke arah Ancol yang sekaligus akan menjadi Depo MRT Jakarta.
Rencananya, MRT akan tersambung dari Lebak Bulus ke Ancol pada tahun 2032. Namun untuk tahap pertamanya yang sedang dikebut adalah pembangunan jalur dari Bundaran HI ke Kota Tua yang direncanakan beroperasi 2029.
"Tahun 2029, Bundaran HI ke kawasan Kota Tua akan operasi duluan. Mostly, Lebak Bulus ke Ancol itu 2031-2032. 2032 seharusnya sudah sampai," beber Tuhiyat dalam wawancara khusus dengan detikcom.
Sejauh ini pengerjaan konstruksi yang sudah berjalan cukup jauh adalah bagian jalur Bundaran HI menuju Harmoni atau paket pengerjaan CP 201, progres proyeknya mencapai 61,7%.
Untuk pengerjaan Stasiun Monas misalnya, yang menjadi salah satu dari tiga stasiun menuju Harmoni, Tuhiyat menjelaskan semua pekerjaan fisik sudah selesai dan tinggal melakukan finishing saja. Terowongan yang menghubungkan Stasiun Monas ke Stasiun Thamrin dan Harmoni pun sudah tersambung.
"Stasiun Monas ini tinggal merapikan di area platform dan concourse, sebetulnya secara fisik sudah jadi semua. Tinggal mengerjakan finishing stasiun saja. Ini boleh dikatakan takes time juga untuk melakukan ini sampai selesai. Fisik sudah oke, tinggal aksesoris yang kita update," papar Tuhiyat.
Menurut Tuhiyat, untuk menggarap MRT Fase 2 yang bakal menghubungkan Bundaran HI ke Ancol sepanjang kira-kira 11,8 kilometer butuh biaya pembangunan Rp 22,5 triliun. Dana itu didapatkan dari pinjaman pihak Jepang, atau tepatnya dari JICA.
Sementara itu, untuk total pembangunan jalur Selatan-Utara dari Lebak Bulus ke Ancol sepanjang 27,8 kilometer biayanya mencapai Rp 39,5 triliun.
"Untuk fase pertama dulu itu untuk Lebak Bulus ke Bundaran HI Rp 17 triliun. Kemudian berikutnya yang ini itu kita berkontrak Rp 22,5 triliun sampai ke Ancol," beber Tuhiyat.
Simak juga Video: Putar Otak MRT Lingkari Jakarta
(hal/eds)