Orotita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara berencana untuk menerbitkan surat utang iklim atau climate bond. Rencananya dana dari penerbitan obligasi ini untuk dana pembangunan. Lalu apa climate bond itu?
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengungkapkan penerbitan climate bond ini akan dilakukan dalam lima tahun ke depan.
Dia menyebut sudah membentuk komite Lingkungan Sosial dan Tata Kelola atau ESG. Bambang mengatakan salah satu syarat terbitnya dengan mengikuti prinsip-prinsip ESG. Beberapa jenis surat utang iklim di antaranya obligasi hijau dan obligasi biru.
"Semua program kita akan tetap ESG. Kenapa sih ESG? Karena kita mungkin lima tahun lagi punya obligasi hijau, obligasi biru, jadi misalnya climate bond gitu," ujar Bambang, Selasa (26/9/2023).
Bambang melanjutkan surat utang iklim ini nantinya akan berbentuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan perubahan iklim, bagaimana melakukan adaptasi, dan mitigasi.
Menurutnya, surat utang iklim ini juga sebagai bentuk menyelaraskan semua program dengan keanekaragaman hayati. Underlying yang akan digunakan untuk surat utang ini bisa yang terkait dengan pemberdayaan wanita atau program yang berkaitan dengan perubahan iklim.
Groundbreaking
Bambang menyebut awal konstruksi atau groundbreaking akan melibatkan sekitar 20 pihak swasta nasional pada November 2023.
"Saya laporkan dulu ke beliau (Presiden Jokowi), tapi sekitar 20-an sudah ada calon yang potensial pada bulan November 2023. Tidak hanya investasi di bidang fisik, juga investasi di bidang-bidang lain. Misalnya bidang lain itu adalah tempat untuk konservasi orang utan, kemudian membuat tempat untuk pacuan kuda," ujarnya.
Lebih lanjut lagi, Bambang berencana membuat suatu investasi atau fasilitas yang bisa dinikmati masyarakat. Para pelaku yang melakukan groundbreaking kedua ini juga diprioritaskan dalam negeri.
Simak juga Video: Jokowi Cek Penanganan IJD yang Bakal Menopang IKN
(kil/kil)