Sementara itu, anggota Komisi VI DPR RI La Tinro La Tunrung juga menyinggung soal kemampuan permodalan Xinyi Group. Tapi setelah mendengar penjelasan Bahlil ia menyebut hal tersebut bisa membantah data-data yang beredar di media sosial.
"Terdengar juga masalah permodalan Xinyi yang hanya US$ 400 juta dolar, sedangkan investasi itu Rp 175 triliun, ini berseliweran data-data ini. Dan dengan modal US$ 400 juta dolar membangun investasi sampai US$ 1,2 miliar dolar ini kan impossible, tidak masuk akal," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi tadi saya dengarkan ada grup-grup lain masuk ke sana, kenapa tidak ada penjelasan perusahaan ini akan masuk, perusahaan itu akan masuk, sehingga bisa terbantahkan apa yang dikatakan data-data yang ada," lanjutnya.
Bahlil juga menceritakan kunjungannya ke Pulau Rempang, menyusul kisruh yang belakangan terjadi. Ia menemui sejumlah tokoh di Rempang, salah satunya Garisman.
Ia berdiskusi dengan Garisman dan masyarakat dari jam 7 malam hingga jam setengah 11 malam. Menurutnya, masyarakat tidak menolak investasi di pulau tersebut.
"Diskusi saya berlanjut dari jam 7 sampai jam setengah 11 malam. Apa permintaan mereka ketua? Yang pertama mereka tidak menolak investasi. Mereka sampai mengatakan kiamat 5 kali pun Rempang ini nggak jalan kalau nggak ada investasi. Jadi mereka welcome dan saya bangga dengan mereka, saya senang dengar itu," tutupnya.
(ily/rrd)