Sejak LRT Jabodebek diresmikan Presiden Joko Widodo 28 Agustus 2023, peningkatan jumlah penumpang moda transportasi tersebut dinilai sudah meningkat signifikan. Namun ada sejumlah persoalan yang masih melekat. Salah satunya adalah integrasi dengan transportasi lain dan fasilitas yang belum memadai.
Akademisi Program Studi Teknik Sipil Unika Soegijapranata sekaligus Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah, Djoko Setijowarno mengatakan bahwa peningkatan penumpang LRT Jabodebek sejauh ini sudah berarti. Khususnya di stasiun yang terkoneksi dengan angkutan umum dan mempunyai aksesibilitas memadai.
Mengutip data dari Divisi LRT Jabodebek PT KAI per 4 Oktober 2023, LRT Jabodebek sudah mengangkut 431 ribu penumpang sejak 26 September 2023 hingga 3 Oktober 2023. Tiga stasiun penumpang tertinggi adalah Stasiun Dukuh Atas (99.080 penumpang), Stasiun Harjamukti (54.512 penumpang) dan Stasiun Bekasi Barat (44.642 penumpang).
"Ketiga stasiun ini sudah konektivitas angkutan umum dan memiliki akses penghubung yang cukup baik. Stasiun-stasiun yang berada di wilayah Jakarta tidak bermasalah dengan konektivitas angkutan umum,"ucapnya Jumat (6/10/2023).
Namun, ia mengatakan pemerintah masih mempunyai segudang tugas untuk memastikan sejumlah stasiun LRT Jabodebek memiliki layanan dan aksesibilitas yang memadai, serta terintegrasi dengan moda transportasi lain.
Djoko menjelaskan, bahwa Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan sudah melakukan evaluasi pelayanan feeder LRT Jabodebek.
Adapun hasil evaluasi setiap Stasiun LRT adalah sebagai berikut:
Hasil Evaluasi Setiap Stasiun LRT (Lintas Layanan Pertama)
1. Stasiun Harjamukti
Ia mengatakan akses Tol Jagorawi untuk Bus Transjakarta tidak diperbolehkan untuk menuju stasiun tersebut karena akan melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol.
Namun, ia mengatakan saat ini sudah tersedia layanan Bus Trans Pakuan jurusan Terminal Bubulak - Stasiun LRT Harjamukti, Mikrotrans (JAK28, JAK73) dan Transjabodetabek (D11) yang menjadi feeder Stasiun LRT Harjamukti.
"Namun, telah tersedia layanan Bus Trans Pakuan jurusan Angkot Depok 92 sudah ada yang memasuki kawasan stasiun meski informasi ini masih perlu dikonfirmasi. Perlu rerouting angkutan umum oleh Pemkot Depok," terangnya.
2. Stasiun Ciracas
Ia menilai LRT Jabodebek perlu berkoordinasi dengan Adhi Commuter Properti Tbk agar feeder dapat masuk ke kawasan stasiun. Sebab, Djoko melihat jarak antara stasiun ke feeder terdekat saat ini masih cukup jauh yakni sekitar 500 meter.
Kendati penanda (signage) layanan Mikrotrans di stasiun sudah tersedia, ia menjelaskan Mikrotrans belum memasuki kawasan stasiun. Akses masuk ke lokasi stasiun juga harus menggunakan gate dengan sistem tapping untuk pembayaran parkir.
"Termasuk untuk angkutan feeder yang dapat menambah biaya operasional," lanjutnya.
3. Stasiun Kampung Rambutan
Di stasiun ini, Djoko mengatakan pemerintah akan mengatur ulang rute (rerouting) layanan Bus Transjakarta agar berada di depan layby stasiun dan berputar kembali menuju halte. Selain itu, lahan parkir yang berada di depan stasiun akan disterilkan untuk keperluan rerouting Bus Transjakarta.
4. Stasiun Taman Mini
Layanan layanan uji coba Trans Pakuan trayek Baranangsiang - TMII, yang merupakan kolaborasi bisnis TransPakuan - TransJakarta, sudah diusulkan. Untuk sementara, PT Jasamarga Related Business (JMRB) pun sudah mengizinkan angkutan umum untuk masuk ke dalam lobby LRT Stasiun Taman Mini.
"Akan disediakan shuttle bus gratis untuk pengunjung TMII menuju Stasiun LRT Jabodebek," bebernya.
(eds/eds)