PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) tengah melangsungkan proses revitalisasi terhadap 45 haltenya. Untuk pelaksanaannya, perusahaan merogoh kocek setidaknya Rp 600 miliar.
Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza mengatakan, dari jumlah tersebut sebanyak 34 halte telah selesai dan beroperasi kembali. Dalam waktu dekat, akan ada sekitar 2 halte lagi yang akan menyusul yakni Halte Tanah Tinggi dan Benyamin Sueb di koridor 14.
"Dalam waktu dekat nanti akan menyusul dua halte lagi yang akan kita operasikan di koridor 14. Dan ada 9 halte yang masih dalam progres, termasuk halte ini. Total dari 45 halte yang kita lakukan revitalisasi itu menelan biaya lebih kurang sekitar Rp 600 miliar," ujarnya, dalam Site Visit Halte Cawang Central, Jakarta Timur, Jumat (17/11/2023).
Welfizon menekankan, langkah revitalisasi ini dilakukan dalam rangka peningkatan layanan ke masyarakat. Apalagi, mengingat dari waktu ke waktu jumlah penumpang Tj terus mengalami peningkatan, di mana rata-rata tembus 1,1 juta per hari.
"Karena saat ini TJ sudah melayani rata-rata per hari 1,1 juta pelanggan. Angka ini lebih tinggi dari sebelum pandemi. Jadi kira-kira pada saat sebelum pandemi, kemudian turun waktu pandemi. Selama 3-4 bulan terakhir bahkan angka pelanggan yang kami layani lebih dari sebelum pandemi," jelasnya.
Adapun salah satu halte yang akan rampung dalam waktu dekat ialah Halte Cawang Central. Halte yang semula bernama Halte Cawang UKI ini progres revitalisasinya telah tembus 70%. Ditargetkan halte ini sudah dapat beroperasi pada bulan Desember 2023.
"Ini kita revitalisasi untuk menambah kapasitasnya. Jadi kira kira kapasitas di Halte Cawang Central ini naik tiga kali lipat dari sebelumnya sekitar 800-an pelanggan dalam waktu bersamaan, saat ini bisa menampung sekitar 2.400 pelanggan," jelasnya.
Halte ini juga diperluas, dari yang semula hanya 215 m2, naik tiga kali lipat kurang lebih menjadi 625 m2. Halte ini juga akan terdiri atas dua lantai, di mana lantai 2 akan beroperasi sebagai komersial area yang akan menyediakan aneka makanan dan minuman.
Nantinya, masyarakat bisa mengakses halte ini lewat jembatan penyeberangan orang (JPO) UKI, lalu masuk lewat lantai 2. Di sana, juga akan tersedia lift hingga eskalator. Fasilitas juga diperlengkap dengan toilet dan mushola. Substop atau pintu bus juga akan ditambah, dari yang semula 4 pintu menjadi 6.
"Di kiri-kanan secara bersamaan 3 bus bisa melakukan penaikan dan penurunan pelanggan secara bersamaan. Sehingga diharapkan dengan volume bus yang cukup besar melalui halte ini, proses antrean dan proses penaikan dan penurunan pelanggan menjadi lebih cepat. Harapannya headway, travel time menjadi lebih efisien," paparnya.
(shc/rrd)