Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) menarik minat banyak investor. Investor tersebut tak hanya dari dalam, tapi juga dari luar negeri alias asing. Berikut fakta-faktanya:
1. Sebanyak 305 Investor Nyatakan Minat
Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN) menyatakan, Ibu Kota Nusantara (IKN) banyak diminati oleh investor. Hal ini terlihat dari surat pernyataan minat atau letter of intent (LOI) yang menembus angka 305 surat dari investor.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi, Otorita IKN Agung Wicaksono menyebutkan, dari 305 surat, sebanyak 172 surat merupakan investor domestik.
"Dari 305, (sebanyak) 172 itu investor merah putih," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Senin (20/11/2023).
Setelah Indonesia, adapun investor yang paling banyak menyatakan minat antara lain yakni Singapura 27 investor, Jepang 25 investor, Malaysia 19 investor, China 19 investor, Korea Selatan 9 investor, Amerika Serikat (AS) 7 investor, dan masih ada beberapa negara lain.
2. China & Malaysia Minat Bangun Hunian ASN
Otorita IKN menyatakan, terdapat 9 pemrakarsa pembangunan perumahan di IKN Nusantara dengan skema Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU). Tiga dari 9 pemrakarsa itu merupakan investor asing.
Salah satu pemrakarsa asing itu ialah Citic Construction. Citic Construction merupakan bagian dari Citic Group yang merupakan perusahaan asal China.
Selain itu Citic Construction, perusahaan asing yang menjadi pemrakarsa ialah Maxim dan IJM. Keduanya berasal dari Malaysia.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi, Otorita IKN Agung Wicaksono belum bisa memastikan kapan proyek tersebut dimulai atau groundbreaking.
"Boleh dibilang ini adalah yang....saya belum katakan bakal goundbreaking dalam waktu dekat, tapi mereka paling mendekati dalam tahapan untuk KPBU perumahan ASN," katanya.
Namun demikian, pihaknya menargetkan groundbreaking pada awal tahun depan. Dia melanjutkan, proses pembangunan tersebut juga tergantung restu dari pemerintah Indonesia.
"Kira-kira kapan, kita targetkan di awal tahun depan, tapi ini sangat tergantung prosesnya bukan hanya di imvestornya, tapi proses di pemerintah Indonesia terutama kaitannya dengan Kementerian Keuangan. Karena feasibility study atau studi kelayakan yang diselesaikan mereka itu perlu dievaluasi juga oleh Kementerian Keuangan," terangnya.
Dari materi yang ia paparkan, Citic Construction berencana membangun 60 tower Kementerian Pertahanan. Sementara, Maxim membangun 10 tower hunian ASN dan IJM 20 tower hunian ASN.
3. Jokowi Mau Groundbreaking Lagi Proyek Rp 10 T
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking tahap tiga proyek IKn Nusantara pada Desember mendatang. Adapun proyek yang akan di-groundbreaking targetnya bernilai Rp 10 triliun.
Dengan tahap ketiga tersebut, maka total proyek yang di-groundbreaking menjadi sekitar Rp 45 triliun.
"Groundbreaking yang ketiga, sudah disebutkan bulan Desember, kita maraton betul, September, November, Desember. Insya Allah Desember, tapi nanti waktunya kita tentunya menunggu Bapak Presiden kesediaan waktunya seperti apa. Kita targetkan sekitar Rp 10 triliun lagi supaya mencapai Rp 45 triliun di 2023," kata Agung.
Proyek yang akan di-groundbreaking ini terbagi dalam tiga kategori. Kategori pertama yakni area hijau.
Dari materi yang ia sajikan, adapun proyek-proyek tersebut yakni Yayasan Arsari Djojohadikusumo Pulau Suaka Orang Utan, Kebun Raya dan Reforestasi Hutan IKN, Green Movement Sabuk Hijau Nusantara crowdsourcing untuk reforestasi.
Kategori kedua yakni ekosistem yang membangun kawasan di mana di dalamnya mencakup Indogrosir dan GrandLucky. "Ini mereka bagian dari konsorsium membangun Hotel Nusantara. Jadi nanti di dekat hotel tersebut akan ada penyediaan kebutuhan melalui supermarket dan toko grosir," katanya.
Selanjutnya, dalam kategori yang kedua ini ada proyek yang dikembangkan Jambuluwuk Hotels & Resorts, The Pakubuwono Development, BSB Balikpapan Super Block, dan BSH.
"Ada hotel, ada pengembang properti dari Kalimantan Timur juga yang menunjukkan investor bukan hanya domestik tapi investor di Kalimantan berperan," ujarnya.
Kategori tiga yakni lembaga negara yang di dalamnya ada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan BPJS Kesehatan.
"Ini masih daftar tentatif, tergantung nanti jadwal Pak Presiden dan kesediaan waktu Pak Presiden kita bisa lakukan berapa banyak," ujarnya.
Sebagai informasi, adapun nilai proyek IKN yang di-groundbreaking pada tahap pertama 21-22 September 2023 sebesar Rp 23 triliun. Kemudian, pada tahap kedua 1-2 November 2023 sebesar Rp 12,5 triliun. Dengan begitu, total proyek yang telah di-groundbreaking sebesar Rp 35,5 triliun.
Simak Video: Pembangunan IKN Tahun Depan Butuh Rp 35 T, Ini Rinciannya
(acd/das)