Bandara Mentawai Dorong Potensi Wisata dan Ekonomi Bumi Sikerei

Bandara Mentawai Dorong Potensi Wisata dan Ekonomi Bumi Sikerei

Zahra Fauziah Rahmah - detikFinance
Sabtu, 25 Nov 2023 11:32 WIB
Bandara Rokot Mentawai sudah selesai dibangun dan hanya menunggu surat Sertifikat Bandar Udara (SBU) untuk izin terbangnya. Bandara ini akan menggantikan bandara lama yaitu Bandara Rokot Sipora yang sudah tidak memungkinkan dikembangkan lagi, karena dibatasi laut lepas.
Foto: Dok. BKIP Kemenhub
Jakarta -

Masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat bangga punya bandara baru. Bandara Mentawai resmi menggantikan bandara sebelumnya yakni Bandara Rokot Sipora yang sudah tidak memungkinkan dikembangkan lagi karena dibatasi laut lepas. Dengan adanya bandara baru ini diharapkan potensi wisata dan ekonomi Kepulauan Mentawai akan semakin berkembang.

Bandara Mentawai diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi pada 25 Oktober 2023 lalu. Bandara Mentawai memiliki runway yang lebih panjang dari Bandara Rokot Sipora yaitu 1.500 meter x 30 meter sehingga bisa didarati pesawat yang lebih besar yaitu jenis ATR-72 berkapasitas 78 penumpang dan juga pesawat private jet.

Jokowi berharap mobilitas masyarakat akan semakin mudah. Menurutnya, bandara yang bisa didarati pesawat ATR ini akan menarik banyak turis terutama yang sering surfing untuk datang ke Pulau Mentawai yang terkenal dengan ombaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harapkan bandara ini dapat memberikan kemudahan akses bagi para turis yang akan surfing, dengan adanya konektivitas pesawat dari Padang ke Mentawai," kata Jokowi dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (25/11/2023).

Jokowi juga mengungkapkan dengan semakin terbukanya akses suatu daerah dan konektivitas yang semakin baik, maka masyarakat akan mendapatkan manfaatnya.

ADVERTISEMENT

"Masyarakat akan mendapatkan multiplier effect, yaitu kesempatan mengembangkan usaha baru yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan kita semua," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan pembangunan bandara ini dibiayai melalui sumber pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan total anggaran sebesar Rp 487 miliar.

Ia menuturkan pembangunan bandara ini merupakan komitmen pemerintah dalam upaya pemerataan pembangunan, khususnya di wilayah terpencil, tertinggal, terluar, dan perbatasan (3TP) di Sumatera Barat. Kehadiran Bandara Mentawai diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, pariwisata serta sarana mitigasi bencana.

"Kami bersama pemerintah daerah, para pemangku kepentingan di sektor penerbangan, dan unsur terkait lainnya akan terus bersinergi untuk mengoptimalkan layanan transportasi udara di Kepulauan Mentawai," ungkap Budi.

Kabupaten Kepulauan Mentawai terdiri dari 4 kelompok pulau utama yang berpenghuni yaitu Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan yang dihuni oleh mayoritas masyarakat suku Mentawai. Kepulauan ini berjuluk 'Bumi Sikerei' tak lepas dari keberadaan masyarakat suku Mentawai yang terkenal karena seni rajah tubuh atau tato. Selain tradisi tato tradisional tersebut, masyarakat suku Mentawai juga mempercayai sosok yang dipanggil dengan sebutan Sikerei.

Saat peresmian, turut hadir Direktur Jenderal Perhubungan Udara M. Kristi Endah Murni, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi, PJ Bupati Fernando Simanjuntak, dan tokoh masyarakat setempat.

Sejak beroperasi pada 7 September 2023 lalu, Bandara Mentawai dilayani oleh maskapai Susi Air menggunakan pesawat jenis Cessna Grand Caravan dengan penerbangan sebanyak dua kali dalam seminggu.

Saat ini Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tengah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak termasuk maskapai, untuk menghadirkan layanan transportasi udara menggunakan pesawat yang lebih besar seperti ATR-72.




(ncm/ega)

Hide Ads