IKN Bakal Bangun Pusat Keuangan Seperti di Shenzhen China

IKN Bakal Bangun Pusat Keuangan Seperti di Shenzhen China

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 12 Des 2023 14:52 WIB
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono. (Foto: Ilyas Fadilah/detikcom)
Jakarta -

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menyiapkan rencana pengembangan financial center atau pusat keuangan di IKN Nusantara, Kalimantan Timur. Dalam pembangunannya, financial center di Shenzhen, China, menjadi acuannya.

Pusat keuangan di Nusantara adalah proyek yang mulai dikembangkan pada bulan Juni lalu oleh OJK yang berdasar pada PP No. 12 Tahun 2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas Penanaman Modal Bagi Pelaku Usaha di IKN.

Selaras dengan rencana itu, telah digelar lokakarya dengan mengundang delegasi Pemerintahan Shenzhen pada Senin kemarin. Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengapresiasi masukan Delegasi Shenzhen dalam perjalanannya merencanakan dan membangun Shenzhen menjadi pusat keuangan internasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk mendukung bisnis, keuangan, dan perdagangan di Nusantara, membutuhkan medium yaitu pusat keuangan yang terintegrasi," kata Bambang, dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (12/12/2023).

Bambang menilai, Shenzhen merupakan percontohan yang baik karena memiliki pertumbuhan ekonomi di pusat keuangan yang pesat. Selain itu, ada juga pertimbangan sustainability (keberlanjutan) yang juga menjadi perhatian penting dalam pembangunan pusat keuangan di Shenzhen.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan, diskusi IKN-Shenzhen-OJK serta Himbara yang digelar kali ini merupakan sebuah langkah besar untuk mengaktualisasikan pusat keuangan di Nusantara.

"Hal ini juga secara paralel meningkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia-Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang bisa berevolusi pada kerja sama di bidang bidang lain, terlebih di Nusantara," ujar Agung.

Dalam paparannya, Delegasi dari Urban Planning & Design Institute of Shenzhen, Simon Xian, menjelaskan rencana yang dibangun oleh Pemerintah Kota Shenzhen sejak 1986 dalam mengembangkan pusat keuangan di Kota Shenzhen yang terbagi menjadi empat rencana besar.

Pertama, menarik institusi perekonomian untuk hadir di pusat perekonomian di Shenzhen. Shenzhen tidak hanya 'mengundang' bank-bank milik negara, tetapi bank internasional juga menjadi targetnya. Seperti Nanyang Commercial Bank yang menjadi bank asing pertama yang dibangun di daratan China.

Berkaitan dengan rencana pertama, rencana kedua adalah meningkatkan perekonomian lokal di distrik khusus pusat keuangan. "Kami berusaha mendorong inovasi dan perekonomian lokal melalui bank-bank yang telah ada di Shenzhen serta secara paralel membangun bank lokal Shenzhen (Shenzhen Development Bank)," ujar Simon.

Rencana ketiga adalah meningkatkan pergerakan pasar modal di Shenzhen. Pemerintah Shenzhen melakukan inovasi seperti membangun Shenzhen Stock Exchange dan mempromosikan reformasi keuangan bagi industri yang berbisnis di Shenzhen seperti private shareholding dan over-the-counter trading.

Terakhir, mempromosikan fintech dan jasa keuangan yang inovatif. Simon mengatakan, dengan revolusi industri 4.0, Pemerintah Shenzhen memberi perhatian terhadap digitalisasi dan konsep keberlanjutan terhadap jasa keuangan. Keuangan yang berkelanjutan seperti green dan blue finance menjadi bentuk keuangan yang juga dikembangkan Shenzhen di awal 2020.

Sebagai tambahan informasi, Shenzhen merupakan kota yang didesain menjadi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) oleh Pemerintah Tiongkok pada tahun 1980 dan saat ini mengalami pertumbuhan PDB sebesar 250.000%, dari 1980 hingga 2022. Hal tersebut menjadikannya berada di peringkat ke-9 kota perekonomian berdasarkan Global Financial Centres Index 2022.

Sementara itu, nantinya di Pusat Keuangan Nusantara ini akan memiliki ruang lingkup yang luas dimana mencakup pusat keberlanjutan, pusat komoditas, pusat keuangan Islam, pusat ventura, pusat asuransi, dan pusat Dana Investasi Real Estat (DIRE).

Lihat juga Video: Anies Kritik Proyek IKN Hanya Untungkan Aparat, Gerindra Bilang Begini

[Gambas:Video 20detik]




(shc/das)

Hide Ads