Jokowi Terbitkan Aturan Ganti Rugi Lahan Rempang

Jokowi Terbitkan Aturan Ganti Rugi Lahan Rempang

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 28 Des 2023 16:46 WIB
Presiden Jokowidodo Saat Wawancara
Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Foto: Dikhy Sasra
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2023, perubahan atas Perpres Nomor 62 Tahun 2018 tentang Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan dalam Rangka Penyediaan Tanah untuk Pembangunan Nasional.

Perubahan Perpres itu mengubah beberapa ketentuan salah satunya penanganan dampak sosial kemasyarakatan yang berlokasi di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Hal ini tertuang dalam pasal 12 1a.

"Dalam hal Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan berlokasi di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan, kewenangan gubernur dalam Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan dilaksanakan oleh Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas," tulis pasal 12 1 a tersebut, dikutip dari Perpres No 78 Tahun 2023, Kamis (28/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi terbitnya Perpres tersebut, Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengatakan aturan yang terbit pada 8 Desember 2023 ini diyakini akan dapat menjadi titik terang menangani Pulau Rempang. Dengan adanya aturan tersebut akan menjadi dasar agar bisa dibangun hunian bagi warga rempang yang terdampak pembangunan Rempang Eco-City.

"Perpres 78 tahun 2023 sudah turun. Meski Perpres ini belum menyelesaikan semua persoalan Rempang Eco-City. Tetapi, ini Perpres salah satu dasar penting yang akan kita gunakan untuk membangun rumah Bapak Ibu sekalian (kompensasi warga Rempang)," ujar Rudi, dalam keterangan resmi yang terbit Senin (18/12/2023) lalu.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, pada akhir Desember ini akan mulai dibangun rumah contoh di Tanjung Banon sebagai lokasi relokasi warga terdampak. Pihaknya menargetkan tahun depan rumah sudah selesai dan dapat dinikmati oleh warga.

Rudi melanjutkan bahwa pihaknya bersama seluruh forkopimda berkomitmen untuk menyelesaikan yang terbaik untuk seluruh warga Rempang. Selain itu, dia juga mengajak masyarakat untuk menyiapkan putra-putrinya, sehingga dapat ambil peran sebagai tenaga kerja dalam proyek besar di Rempang ini ke depan.

Perkembangan Rempang Eco City di halaman berikutnya.

Perkembangan Rempang Eco-City

Lebih rinci kemudian, dalam keterangan yang sama, Anggota Bidang Pengelola Kawasan dan Investasi Sudirman Saad menjelaskan tiga topik besar yakni perkembangan Rempang Eco-City, Perpres 78/2023 dan turunannya yakni Perka 20/2023.

Sudirman Saad menjabarkan bahwa prioritas pertama saat ini adalah penyiapan wilayah untuk Kawasan Industri seluas 2.000 Ha dan Tower Rempang 370 Ha. Dimana terdapat 961 KK tercatat berada di wilayah tersebut.

Tercatat 719 KK telah menerima sosialisasi dari tim terpadu, dengan jumlah 575 datang ke posko untuk berkonsultasi, 361 KK telah mendaftar, dan 86 KK telah pindah ke hunian sementara.

Sudirman meyakinkan agar masyarakat dapat sabar dan percaya pada apa yang disampaikan pemerintah (BP Batam). Pihaknya akan bekerja keras dan memberikan hasil yang terbaik untuk masyarakat Rempang.

"Kalau di daerah lain di Indonesia berdasarkan Perpres lama, warga hanya mendapatkan 1 pilihan, santunan atau relokasi, hanya salah satu," kata Sudirman.

"Sementara di Rempang dengan Perpres baru ini, warga bisa mendapatkan Santunan dan Relokasi Rumah. Warga dapat dua-duanya. Jadi mohon dukungan Bapak Ibu bersabar dan yakinlah kami akan lakukan yang terbaik untuk warga." lanjutnya.

Ia juga menambahkan, BP Batam optimis dengan penyelesaian status HPK dan HPL yang beberapa waktu lalu sempat mengganjal proses kepindahan warga yang telah mendaftar untuk relokasi, dapat segera diselesaikan.

"Masterplan untuk kawasan relokasi Tanjung Banun sendiri telah selesai oleh Kemen. PUPR. Kami akan berikan kesempatan Bapak Ibu untuk bisa memilih sendiri lokasi hunian yang cocok bagi Bapak Ibu. Dengan luas 93,5 Ha akan ada 961 unit rumah relokasi, Fasos Fasum, Pusat Ekonomi dan Dermaga." Pungkas Sudirman.

Masyarakat terdampak di Kawasan Rempang yang hadir, sangat antusias untuk berdiskusi dan memberikan gagasan dan pengharapan mereka ke depan.


Hide Ads