Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengatakan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur tidak hanya soal mengubah perspektif pembangunan dari Jawasentris menjadi Indonesiasentris. Namun, ada hal yang lebih besar dari itu.
Sekretaris OIKN, Achmad Jaka Santos mengatakan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN juga menjadi sejarah baru bagi dunia. Sebab baru kali ini pemerintahan memindahkan ibu kota ribuan kilometer dari kota asal.
"Di sini ada satu fakta yang memang belum pernah terjadi di dunia, memindahkan ibu kota sejauh 1.260 km dari kota asal kepada satu tempat baru yang tidak berada di satu hamparan tanah yang sama. Artinya pindah pulau," ungkap Jaka, sapaan karibnya, di Gedung Ombudsman RI, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2024).
Sementara berdasarkan catatannya, mayoritas negara yang memindahkan ibu kota terjauh hanya berjarak 900 km. Itu pun berada dalam hamparan tanah yang sama.
"Kita 1.200 kilometer plus lewat udara air dulu. Jadi ini memang suatu tantangan," bebernya.
Oleh sebab itu, Jaka mengatakan bahwa Indonesia sebenarnya menghadapi sebuah tantangan baru yang harus dihadapi secara mandiri. Pasalnya, belum ada negara di dunia yang punya pengalaman memindahkan ibu kota sejauh 1.260 kilometer dan berbeda pulau.
"Kita enggak bisa belajar dari bangsa lain, karena bangsa lain belum pernah melakukan ini. Jadi memang mereka memang punya keberhasilan ataupun kegagalan yang bisa kita pelajari, tapi lebih banyak kita harus belajar menggali dari kemampuan kita sendiri. Tentunya dengan berdiskusi dengan para ahli dari negara lain, dengan pemikiran yang berbeda walaupun pengalamannya tidak ada, tapi pemikirannya bisa jadi berbeda," pungkasnya.
(ara/ara)