Bambang Susantono Mundur dari Kepala Otorita, Apa Dampaknya ke Proyek IKN?

Bambang Susantono Mundur dari Kepala Otorita, Apa Dampaknya ke Proyek IKN?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 03 Jun 2024 18:00 WIB
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.
Foto: Dwi Rahmawati/detikcom
Jakarta - Bambang Susantono memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). Langkah ini dikhawatirkan memberikan dampak ke proyek tersebut.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menilai, mundurnya Bambang sebagai petinggi IKN menimbulkan pertanyaan apakah target-target sudah terpenuhi atau tidak.

"Dalam sebuah organisasi ketika leader itu mundur, di saat-saat genting pasti sedikit banyak akan terpengaruh terhadap target-target, capaian dari pembangunan IKN itu sendiri," katanya kepada detikcom, Senin (3/6/2024).

Ia pun menyinggung soal persiapan upacara di Agustus nanti. Tauhid menyebut, kemungkinan target-target yang telah ditetapkan belum terpenuhi secara optimal.

"Bisa jadi target-target yang diberikan Pak Presiden ke Pak Bambang, mungkin, kemungkinan semuanya mungkin belum bisa optimal dilakukan sampai target yang ditetapkan terutama periode inilah sampai Agustus besok," katanya.

Tauhid mengatakan, kondisi tersebut bisa membuat proses menarik investasi menjadi lebih berat. Dia mengatakan, investor menuntut kepastian untuk menanamkan modalnya.

"Ketika ada delay karena persoalan ini, apapun alasannya, maka bagi sektor swasta dia harus hitung ulang, ininya belum ada, saya kan nggak bisa bangun, misalnya katakanlah infrastruktur air bersih atau infrastruktur yang lain," ungkapnya.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet menerangkan, mundurnya pimpinan organisasi akan berpotensi memberikan dampak terhadap kinerja organisasi jika visi dari penggantinya tidak selaras dengan apa yang sudah dikerjakan. Menurutnya, dampak mundurnya Bambang terhadap proyek IKN tergantung dari penggantinya.

"Terkait dengan apakah ada investor yang mundur ketika mengetahui adanya perubahan Kepala OIKN itu tentu akan sangat subjektif tetapi sekali lagi pucuk pemimpin organisasi tentu juga akan menjadi faktor non operasional yang kerap kali bisa dipertimbangkan oleh investor, jadi meskipun tidak sangat signifikan tetapi ada faktor yang kemudian bisa dinilai dari siapa yang akan memimpin organisasi," terangnya. (acd/rrd)


Hide Ads