Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, membahas rencana pembangunan rumah susun (rusun) bagi aparatur sipil negara (ASN) di Ibu Kota Nusantara (IKN). Pemerintah membuka peluang pembangunannya bisa menggandeng swasta alias menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Menurut Basuki, dengan skema KPBU, pasti akan ada banyak pengembang perumahan ataupun investor yang berminat untuk membangun Rusun ASN di IKN. Hal ini yang sedang dibahas olehnya bersama Sri Mulyani.
"Pasti karena itu dibeli oleh pemerintah, siapa yang tidak mau. Kalau memang ada pengembang lebih baik pengembang (bangun langsung) nanti bisa dibeli. Kalau (rusun ASN) itu jadi rumah dinas itu terlalu mahal menurut saya. Ini yang saya bicarakan dengan Ibu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Kalau beliau ibu Menteri Keuangan tidak mau, ya sudah tapi saya harus memberikan informasi kepada Menkeu. Kalau KPBU-nya, untuk perumahan menurut saya terlalu mahal. Menurut saya cost of money atau biaya dananya terlalu mahal," kata Basuki dilansir dari Antara, Jumat (21/6/2024).
Tapi, Basuki mengatakan bahwa skema KPBU bisa membuat pembangunan rusun AS lebih mahal. Oleh sebab itu, ia mengatakan bahwa rusun ASN di IKN dengan skema KPBU belum dibangun.
"Belum dibangun. Kalau saya untuk ASN, itu mahal kalau dengan skema KPBU, mahal. Cost of money atau biaya dananya mahal bisa sampai dua-tiga kali lipat. Yang saya ketahui di bidang pekerjaan umum (PU)," ujarnya lagi.
Basuki kemudian mencontohkan salah satu pembangunan proyek yang menggunakan skema KPBU adalah penggantian Jembatan Callender Hamilton. Ada 37 jembatan yang sudah selesai investasinya dengan biaya Rp600 miliar, namun Kementerian PUPR baru bisa mengembalikan dana selama 15 tahun dengan biaya Rp1,5 triliun. Oleh sebab itu, ia mengatakan bahwa Kementerian PUPR akan melakukan evaluasi dulu terhadap pengunaan skema KPBU untuk rusun ASN di IKN.
"Jadi kita masih hitung betul, mendingan loan (pinjaman). Kalau dengan loan masih lebih kecil bunganya 1% paling," pungkasnya.
(das/das)