Badan Pengusahaan (BP) Batam mengungkapkan rencana untuk membangun waduk baru di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau. Proyek itu untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah tersebut yang semakin besar seiring banyaknya investasi yang masuk.
Kepala Pusat Perencanaan Program Strategis BP Batam Fesly Abadi Paranoan mengatakan Waduk Laut Galang-galang Baru akan memiliki kapasitas 2.600 liter per detik. Kehadirannya disebut bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pengembangan Pulau Rempang dan Pulau Galang.
"Rencana untuk pembangunan waduk baru di Pulau Galang. Nah ini kapasitasnya bisa mencapai 2.000 liter per detik. Ini adalah potensi pembangunan waduk yang baru, jadi nantinya ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pengembangan Pulau Rempang dan Pulau Galang," kata Fesly dalam Media Gathering BP Batam di Hotel Manhattan Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Fesly menyebut rencana investasi pembangunan waduk baru di Pulau Galang itu mencapai Rp 3,4 triliun. Dalam hal ini pihaknya sedang menjajaki dengan Korea untuk pendanaannya.
"Rencana investasinya itu mencapai Rp 3,4 triliun. Terkait dengan pembangunan ini kita sedang jajaki untuk mendapatkan bantuan dari Korea. Jadi nanti ada loan dari Korea karena memang kapasitas fiskalnya BP Batam sangat terbatas sehingga kita harus cari sumber-sumber pembiayaan yang lain," tutur Fesly.
Berdasarkan bahan paparannya, saat ini total ketersediaan air baku eksisting di wilayah Batam mencapai 4.420 liter per detik. Pada 2030, kebutuhan air baku di Wilayah Batam diproyeksikan sebesar 5.035 liter per detik sehingga diperlukan penambahan air baku.
"Kebutuhan investasi yang banyak masuk ke Batam sekarang ini menuntut adanya ketersediaan air yang lebih besar, yang lebih banyak seperti industri-industri data center, lalu juga ada industri kaca yang akan masuk seperti Xinyi itu kebutuhan airnya sangat besar. Nah itu sudah hampir kalau kita memproyeksikan kebutuhannya, itu melebih kapasitas waduk-waduk yang ada," bebernya.
(aid/rrd)