Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup di level 6.088,15 (-0,11%). Pergerakan ditutup melemah terkoreksi tipis diakibatkan pelemahan bursa saham secara global serta minimnya sentimen dari data ekonomi di awal pekan ini.
Sementara bursa Amerika Serikat (AS) ditutup bercampur.Dow Jones ditutup 34.869,63 (+0,76%), NASDAQ ditutup 15.105,60 (-0,07%), S&P 500 ditutup 4.468,73 (+0,23%).
Bursa saham AS ditutup bercampur setelah penurunan selama lima hari berturut-turut. Penguatan ini dianggap bersifat sementara karena secara siklus, saham telah memasuki masa melemahnya hingga 6 minggu ke depan.
Selain itu investor juga memperhatikan data ekonomi seperti inflasi yang akan rilis pada hari Selasa malam dengan ekspektasi harga meningkat sebanyak 0,4% dari bulan Agustus dan 5,4% YoY.
Ekspektasi tersebut masih sejalan dengan harga produsen ang terus meningkat ka 8,3% YoY selama bulan Agustus. Di sisi lain, Demokrat sedang berencana untuk meningkatkan pajak korporat dan pribadi menjadi 26,5% dan 39,6% secara berurutan untuk mendanai pengeluaran sebanyak US$ 3,5 triliun.
IHSG diprediksi menguat di kisaran 6.036-6.120. Secara teknikal candlestick membentuk formasi three white soldier mengindikasikan potensi melanjutkan penguatan jangka pendek.
Pergerakan pasar saham masih dibayangi kekhawatiran akibat rencana Tapering The Fed. Pergerakan juga akan didorong jumlah kasus COVID-19 yang sudah menurun signifikan.
Rekomendasi saham hari ini adalah KLBF dan TOWR ditahan, PWON spekulasi beli, dan SCMA ditahan.
(ara/ara)