Pada perdagangan kemarin (5 Oktober 2022) IHSG ditutup menguat sebesar +0,04% atau +3,12 poin di level 7.075,38.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih meramal, hari ini IHSG bakal bergerak mixed dalam level 7.010 - 7.180.
Pemerintah telah menyiapkan beberapa hal terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di antaranya adalah Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) terkait insentif bagi pelaku usaha dan investor yang akan melakukan usaha di IKN, pembentukan Badan Usaha Milik Otorita IKN, serta pelaksanaan jajak pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Pemerintah akan menaikkan insentif Kartu Prakerja menjadi Rp 4,2 juta untuk tahun depan, insentif pelatihan naik dari Rp 1 juta menjadi Rp 3,5 juta, serta memberikan insentif pasca pelatihan Rp 600.000 sebanyak 1 kali dan insentif survey sebesar Rp 100.000 untuk dua kali pengisian survey.
Dari mancanegara, untuk periode September 2022 Korea Selatan mencatat rilis inflasi yang melambat selama dua bulan berturut-turut. Rilis inflasi Korea Selatan sebesar 5,6% YoY, melambat dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 5,7% YoY, dan inflasi pada bulan September merupakan yang terendah dalam 4 bulan terakhir.
Adapun pada periode bulanan, inflasi Korea Selatan masih mencatat kenaikan 0,3% MoM dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat deflasi sebesar -0,1% MoM. Sementara itu, S&P Global PMI Manufacture Index Singapura mencatat kenaikan sebanyak 57,5 pada periode September 2022. Capaian tersebut lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat di level 56,0.
Dari luar negeri, sentimen juga datang dari kabar terkini pasar tenaga kerja amerika serikat (AS). Pasar tenaga kerja adalah salah satu Lagging Indicator inflasi, ADP Employment Change AS Sept., yang mengukur perubahan tenaga kerja sektor swasta non-pertanian, bertambah 208K (Vs. Aug. 185K).
NH Korindo Indonesia melaporkan, indikator pasar tenaga kerja versi ADP yang solid ini, menunjukkan kenaikan FFR dan kondisi keuangan ketat perusahaan, belum mengurangi permintaan tenaga kerja.
Asumsi ini, kembali menyarankan the Fed mempertahankan FFR di level tinggi dalam periode lebih lama, atau kenaikan FFR +75Bps awal November mendatang, berdasarkan CME FedWatch
Tool.
Di sisi lain, walaupun sempat terdepresiasi lebih dari 1%, saham energi menopang pergerakan Wall Street atau ditutup hanya melemah sekitar 0,2%.
Apresiasi saham energi seiring OPEC+ menyetujui pengurangan produksi minyak.
Volatilitas rupiah membuat investor Wait and See. Investor mencermati volatilitas lebar rupiah, yang sempat terapresiasi ke level Rupiah 15.100/US$ kemarin, atau menguat hampir 1% dari sehari sebelumnya yang sempat terdepresiasi ke level IDR15.300/US$, jelang rilis data Cadev besok.
Data terakhir menunjukkan, Cadev Agustus senilai US$ 132,2 Miliar atau relatif sama dari bulan sebelumnya, mengindikasikan adanya potensi capital inflow ke Indonesia ditengah sentimen penguatan US$.
IHSG ditutup dibawah level psikologis 7.100, setelah sempat menguat 0,8% dari sehari sebelumnya. Adapun, Transportasi & Logistik, serta Teknologi, pimpin penguatan sektoral, atau masing-masing terapresiasi 2,8% dan 1,8%.
NHKSI Research memproyeksikan IHSG hari ini Konsolidasi atau cenderung bergerak Sideways, dengan Support: 7.070 / 7.000 / 6.960 dan Resistance: 7.090 / 7.130 / 7.170 / 7.200-7.225.
(dna/dna)