Baru 34,8% Orang Indonesia Punya Rekening di Bank

Baru 34,8% Orang Indonesia Punya Rekening di Bank

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Senin, 31 Okt 2016 12:18 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah masyarakat di Indonesia yang sudah menyimpan uangnya di bank baru mencapai 34,8%. Angka tersebut masih jauh lebih rendah dibandingkan negara tetangga lainnya di Asia Tenggara yang sudah mendekati angka 50%.

Kemudahan akses keuangan menjadi kendala utama masih banyaknya masyarakat Indonesia menyimpan uangnya di rumah atau bahkan di bawah tempat tidur.

"Berdasarkan data BPS rasio tabungan terhadap GDP pada 2015 sebesar 34,8%. Angka tersebut lebih rendah dari beberapa negara tetangga seperti Singapura 49% dan Filipina 46%," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad dalam kampanye Ayo Menabung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (31/10/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Muliaman menjelaskan bahwa rendahnya rasio tabungan di Indonesia membuat kebutuhan pembiayaan di Indonesia masih bergantung dengan bantuan utang luar negeri (ULN). Berbeda denga Jepang yang rasio jumlah tabungan terhadap GDP sudah mencapai 70%, sehingga perekonomian di negeri sakura tersebut bisa tumbuh pesat.

"Rasio tabungan nasional tidak cukup biayai pembangunan kita. Akibatnya kebutuhan pembiayaan harus dari luar negeri seperti utang," kata Muliaman.

Dengan tingginya rasio tabungan terhadap GDP, maka pertumbuhan kredit di Indonesia bisa ikut naik. Dengan demikian kemudahan akses keuangan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kalau tabungan naik, maka memperoleh kredit untuk berusaha semakin mudah. Ini juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan inklusi keuangan," tutur Muliaman. (ang/ang)

Hide Ads