Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Kusumaningtuti Soetiono, mengungkapkan indeks tersebut naik dari survey tahun 2013 yakni literasi keuangan 21,84%, dan indeks inklusi keuangan 59,74%.
Literasi keuangan sendiri merupakan pemahaman masyarakat atas produk dan jasa yang ditawarkan lembaga keuangan. Sementara inklusi keuangan yakni penggunaan produk dan jasa dari lembaga keuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia merinci Provinsi DKI Jakarta memegang tingkat literasi tertinggi yakni 40%, sementara tingkat literasi terendah yakni Papua Barat 19,27%. Untuk indeks inklusi keuangan tertinggi DKI Jakarta yakni 78,18%, dan terendah juga di Papua Barat 58,55%.
"Jakarta masih yang paling tinggi, dan terendah di Papua Barat," jelas Kusumaningtuti.
Dari produk dan jasa keuangan tersebut, literasi tertinggi yakni perbankan 29,66%, asuransi 15,76%, dana pensiun 10,91%, lembaga pembiayaan 13,05%, pegadaian 17,82%, dan pasar modal 4,4%.
Sementara untuk indeks inklusi per sektoral yakni perbankan 63,63%, asuransi 12,08%, dana pensiun 4,66%, lembaga pembiayaan 11,85%, pegadaian 10,49%, dan pasar modal 1,25%. (idr/mkj)