Moody's telah memperbaiki outlook sovereign credit rating Indonesia dari stabil menjadi positif, sekaligus mengafirmasi rating pada Baa3 (investment grade) pada 8 Februari 2017.
"Kita makin realistis, kita lebih kredibel. Sehingga memang tidak wah tapi ya tidak perlu. Ada faktor bagi lembaga rating," kata Darmin usai raker mengenai evaluasi KUR dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis (9/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah jauh lebih realistis artinya aneh juga kalau masih berkhawatir-khawatir," tambahnya.
Menurut Darmin, perbaikan rating utang pemerintah yang telah diakui oleh lembaga pemeringkat Moody's akan memberikan pengaruh baik pada sektor investasi.
Hanya saja, Mantan Dirjen Pajak ini mengungkapkan, iklim investasi Indonesia tidak hanya terpengaruh oleh satu lembaga pemeringkat saja.
"Kalau perbaikan ya ada pengaruhnya. Cuman kan dunia ini enggak selalu dipengaruhi oleh satu suara. Trump juga ada pengaruhnya. Sehingga jika mungkin tidak sebagus yang kita inginkan. Tapi kalau pengaruh juga ada terutama kepercayaan orang untuk inves," jelasnya.
Penilaian lembaga pemeringkat, kata Darmin, tidak hanya berfokus pada beberapa sektor saja, melainkan bisa berubah-berubah, seperti yang dilakukan SnP.
"Kita enggak tahu juga apa persoalannya malah bisa berubah-berubah sekali waktu bilangnya apa lain waktu bilangnya apa. Kalau berubah-berubah enggak usah didengerin," ungkapnya. (ang/ang)