"Pertumbuhan kredit Juli 2017 masih rendah yaitu tercatat 8,2% (yoy), meskipun membaik dari bulan sebelumnya 7,8% (yoy). Pertumbuhan kredit yang tinggi hanya terjadi pada sektor konstruksi, listrik, jasa dan pertanian, sedangkan sektor-sektor lain masih tumbuh rendah," papar Asisten Gubernur BI, Dody Budi Waluyo, dalam jumpa pers di Gedung BI, Jakarta, Jumat (22/9/2017).
BI memperkirakan ke depan, kredit akan kembali pulih sejalan dengan penurunan suku bunga acuan BI, atau BI 7-Days Reverse Repo Rate. Hari ini, BI memutuskan menurunkan bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi 4,25%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, sistem keuangan tetap stabil meski fungsi intermediasi perbankan masih berjalan lambat. Terjaganya stabilitas tersebut tercermin pada rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan yang cukup tinggi pada level 23% dan rasio likuiditas (AL/DPK) pada level 23,3% di Juli 2017. Di bulan yang sama, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) berada pada level 3% (gross) atau 1,4% (net).
"Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Juli 2017 tercatat 9,7% (yoy), menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya 10,3% (yoy), terutama pada DPK valas," jelas Dody. (wdl/hns)