Direktur Keuangan Bank Negara Indonesia (BNI) Anggoro Eko Cahyo menjelaskan dengan naiknya bunga acuan, suku bunga kredit tidak langsung mengalami kenaikan. Ia mengatakan kenaikan suku bunga kredit membutuhkan waktu.
"Belum pasti langsung naik, kan butuh waktu dan tergantung likuiditas banknya," kata Anggoro di Gedung BI, Jakarta Pusat, Jumat (18/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib menjelaskan peningkatan bunga acuan merupakan langkah yang tepat dari BI untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Menurut dia, dengan naiknya bunga acuan ini tidak secara langsung direspons bank dengan menaikkan bunga kredit.
"Ya tidak langsung dinaikkan bunga kreditnya lah ya kan ada perhitungannya. Untuk saat ini belum," ujarnya.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan dengan kenaikan suku bunga acuan BI ini dipastikan akan ada peningkatan pada bunga kredit perbankan. Dia menjelaskan dibutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga bulan setelah kenaikan bunga acuan.
"Pada saat kenaikan bunga, perbankan pasti akan menjaga keuntungan yang optimal, sehingga mereka langsung menyesuaikan suku bunga," ujar Josua.
Baca juga: Siap-siap Bunga Bank Naik |
Menurut Josua untuk bunga kredit ini dibutuhkan waktu paling cepat satu bulan untuk meningkat. Nah kenaikan ini disebut akan berimbas langsung kepada sektor riil.
Josua menambahkan, meskipun bunga kredit relatif tinggi namun dengan konsumsi dan permintaan yang meningkat maka pertumbuhan diharapkan bisa lebih baik, sehingga target pertumbuhan kredit tahun 10-12% bisa tercapai.
Berdasarkan data BI rata-rata suku bunga deposito tercatat 5,84% dan bunga kredit 11,2%. Pertumbuhan kredit pada Maret 2018 tercatat sebesar 8,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,2% (yoy). (ara/ara)