Suku Bunga BI Naik Lagi Bulan Depan?

Suku Bunga BI Naik Lagi Bulan Depan?

Danang Sugianto - detikFinance
Minggu, 18 Nov 2018 09:54 WIB
4.

BI Yakin Efek Sampingnya Tak Timbul Tahun Ini

Suku Bunga BI Naik Lagi Bulan Depan?
Foto: CNBC
Kenaikan BI rate sendiri biasanya menimbulkan efek samping menekan pertumbuhan ekonomi. Namun BI yakin meski sudah menaikkan 175 basis point pertumbuhan ekonomi RI di tahun ini masih sesuai target.

"Pertumbuhan ekonomi cukup strong. Kita melihat jadi meski suku bunga naik 150 basis point ditambah kemarin 0,25%, ekonomi kita masih bisa tumbuh 5%. Proyeksi kita sampai akhir tahun bisa 5,2%," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo.

Sinyal masih kuatnya pertumbuhan ekonomi menurut Dody terlihat dari masih kuatnya konsumsi dan investasi di tanah air. BI menilai pertumbuhan konsumsi domestik tahun ini masih bisa smapai 6%.

"Ini menunjukan ekonomi kita cukup strong. Dengan suku bunga dinaikan masih mampu dorong investasi khususnya di infrastruktur yang di non bangunan juga tumbuh," tambahnya.

BI sendiri mengambil keputusan menaikkan suku bunga kali ini tidak mempertimbangkan inflasi, melainkan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). BI percaya masuknya dana asing dengan kenaikan suku bunga bisa mengimbangi defisit dari sisi CAD.

"Kita masih yakin inflasi tahun ini sekitar 3,2-3,3%, tidak ada issue soal inflasi. Kebijakan moneter tidak kepada inflasi tapi memag ke CAD," ujarnya.

Pada triwulan III-2018 BI mencatat surplus transaksi modal dan finansial belum cukup untuk membiayai defisit transaksi berjalan. Sehingga neraca pembayaran Indonesia pada triwulan III-2018 defisit US$ 4,4 miliar.

"Kita menaikkan suku bunga kemarin karena kita melihat forward looking. Kita melihat transaksi berjalan masih perly harus dibantu untuk dikurangi. Namun tahun ini kami perkirakan CAD terhadap PDB di bawah 3% turun dari 3. Berarti di triwulan IV-2018 akan turun," tambahnya.

Jika upaya BI bantu redam tekornya transaksi berjalan, maka BI percaya nilai tukar rupiah akan stabil. Itu karena arus dana asing juga berkaitan dengan defisit transaksi berjalan. Jika nilai tukar stabil, tugas utama BI untuk jaga inflasi dan nilai tukar bisa tercapai. (das/zlf)

Hide Ads