Pengamat IT, Heru Sutadi mengatakan perkembangan sistem pembayaran digital akan lebih banyak digunakan masyarakat. Pasalnya, sistem tersebut memudahkan masyarakat.
"Pembayaran digital ini mendukung bagian inklusi keuangan. 2020 mungkin ini akan mulai terbentuk pasar bisa 40% hingga 50% perkembangannya (pembayaran digital)," kata dia kepada detikFinance, Rabu (13/2/2019).
Lebih lanjut, ia juga menyoroti perkembangan pembayaran digital dapat menyebabkan disrupsi atau gangguan pada sektor perbankan. Sebab, fungsi dari OVO dan Gopay hampir sama dengan perbankan.
Alhasil, sistem perbankan akan kalau dibandingkan pembayaran digital.
"Kan sarana pembayaran, transfer itu bisa pakai, dipermudah. Jadi ke depan pasar bisa akan besar, dan ini diprediksi akan terjadi satu permainan, disrupsi karena perbankan mengalami fase yang berubah dengan adanya transaksi (digital) ini," jelas dia.
Maka dari itu, ia menyarankan agar perbankan mau ikut meningkatkan transformasi sistem pembayaran digital. Dengan begitu, perbankan tidak akan mengalami gangguan.
"Kalau perbankan saya sarankan untuk transformasi dirinya, mendigitalisasi layanan. Kalau nggak mereka akan tertinggal," tutup dia.