Ekonomi China hanya tumbuh 6,2% di kuartal II-2019. Angka ini terendah sejak 1992.
Perang dagang dengan AS dinilai bukan menjadi masalah utama yang membuat ekonomi China loyo. Perlambatan ekonomi China lebih disebabkan oleh utang yang menumpuk dan daya beli masyarakat.
China telah berjuang selama bertahun-tahun untuk mengendalikan tingkat utang yang tinggi. Total utang China tercatat sebesar US$ 40 triliun yang terdiri dari utang pemerintah, swasta dan rumah tangga yang setara dengan 300% dari PDB China per Maret 2019.
Pukulan tambahan untuk pertumbuhan ekonomi China kali ini adalah masyarakat yang menahan belanjanya seiring bertambahnya utang. Selain itu, harga properti yang meningkat juga menekan daya beli mereka.
Upaya China mengalihkan ekonominya daru manufaktur ke teknologi juga berkontribusi terhadap perlambatan. Beijing telah memangkas kapasitas produksi baja, semen, pembuatan kapal, dan mendorong perusahaan domestik untuk beralih ke produk yang memiliki nilai tambah lebih besar.