Said menuturkan, krisis moneter tahun 1998 memang juga memberi andil pada keterpurukan kinerja keuangan Jiwasraya. Namun, memasuki tahun 2009, hingga tahun 2014 kinerja keuangan berangsur membaik.
Akan tetapi, di tahun 2016 hingga 2018, kinerja perusahaan kembali memburuk. Bahkan, ia menyinggung ada perusak di masa itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Said juga menduga ada pengalihan isu yang dilakukan oleh perampok Jiwasraya untuk menutupi jejak.
"Sepertinya para perampok Jiwasraya 2016-2018 turunkan pembuat meme, buzzer, dan 'jubir' pengalihan isu. Ini wajar karena terkait dengan perampokan puluhan triliun dan dampak lainnya. Mari kita lawan perampok-perampok negara," lanjut dia di Twitternya.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, jika ada pihak yang menyatakan masalah baru muncul sejak 2017 maka ada dugaan usaha menutupi kerusakan Jiwasraya sejak lama.
"Jadi ya saya katakan lagi justru kalau ada yang mengatakan Jiwasraya kasusnya hanya 2017 ini justru ada usaha-usaha untuk menutupi kerusakan Jiwasraya sejak 2006," kata Arya di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (26/12/2019).
Baca juga: Bos Jiwasraya Bicara Praktik Poles Saham |
"Malah bisa membuat yang harusnya, saya belum tahu ya, ada pelanggaran malah jadi nggak ada pelanggaran," sambungnya.
(dna/dna)