Geger Corona 'Sudah Sampai' di Pasar Keuangan

Geger Corona 'Sudah Sampai' di Pasar Keuangan

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 08 Feb 2020 10:30 WIB
Travelers wearing face masks walk along a concourse at Beijing Capital International Airport in Beijing, Thursday, Jan. 30, 2020. China counted 170 deaths from a new virus Thursday and more countries reported infections, including some spread locally, as foreign evacuees from Chinas worst-hit region returned home to medical observation and even isolation. (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Ilustrasi/Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein


Ketua Perhimpunan Hotel Republik Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengungkapkan, di pekan terakhir ini sudah 20.000 wisatawan mancanegara (wisman) membatalkan perjalanannya ke Bali.

Dari angka tersebut, sebanyak 40.000 pesanan kamar hotel di Bali dibatalkan.

"Virus corona ini membuat kelimpungan, kebetulan sektor saya di pariwisata. Itu kerasa banget. Kami cek di bali 40.000 pax lebih cancel, 20.000 orang batal penerbangan," kata Hariyadi dalam Business Gathering Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (7/2/2020).

Wisman yang paling banyak yang membatalkan perjalanan ke Bali, dan destinasi wisata di Indonesia lainnya adalah adalah wisawatan dari China.

Meski belum menghitung jumlah kerugian, ia menyebutkan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) wisatawan China menghabiskan sekitar US$ 1.000 dalam sekali perjalanan ke Indonesia.


"Tapi kalau dari data BPS itu kan bilang kira-kira turis China US$ 1.100. Kalau cancellation sampai dengan 20.000 pax ya dikali saja segitu," tutur Hariyadi.

Tak hanya di Bali, ia menyebutkan sektor pariwisata di Manado juga mati sebab penyebaran virus corona ini.

"Manado sudah berhenti, kan sudah mggak ada penerbangan. Sekarang sudah stop semua. Sekarang yang mengkhawatirkan yang lain ikutan. Jadi mood-nya turis yang lain ikt-ikutan dia mengurangi kepergiannya," ujar dia.


(kil/hns)

Hide Ads