Bunga Kredit Turun, tapi Masih Double Digit

Bunga Kredit Turun, tapi Masih Double Digit

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 29 Feb 2020 08:00 WIB
BUMN percetakan uang, Perum Peruri dibanjiri pesanan cetak uang dari Bank Indonesia (BI). Pihak Peruri mengaku sangat kewalahan untuk memenuhi pesanan uang dari BI yang mencapai miliaran lembar. Seorang petugas tampak merapihkan tumpukan uang di cash center Bank Negara Indonesia Pusat, kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (21/10/2013). (FOTO: Rachman Haryanto/detikFoto)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Suku bunga kredit di perbankan nasional disebut terus mengalami penurunan. Namun angkanya masih di kisaran dua digit. Padahal bunga acuan Bank Indonesia (BI) sudah terus turun bahkan di level 4,75%.

Data uang beredar BI menyebutkan transmisi penurunan bunga kebijakan masih terus berlanjut hal ini tercermin dari rata-rata tertimbang bunga kredit berada di level 10,47%.

"Bunga kredit turun 3 basis poin (0,03%) dibandingkan bulan sebelumnya 10,5%," tulis keterangan tersebut, Jumat (28/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain bunga kredit, suku bunga simpanan berjangka atau deposito juga mengalami penurunan pada sebagian besar tenornya. Bunga deposito tenor 1 bulan tercatat 5,97%, tenor 3 bulan 6,25%, tenor 6 bulan 6,68% dan tenor 12 bulan 6,77%.

Sementara itu bunga simpanan tenor 24 bulan tercatat 7,32% naik dibandingkan periode bulan sebelumnya 7,3%.

ADVERTISEMENT

Pada Januari 2020 dana pihak ketiga (DPK) perbankan tercatat Rp 5.721,9 triliun tumbuh 6,6% dibandingkan bulan sebelumnya 6,4%. Sementara itu untuk kredit pada Januari 2020 tercatat Rp 5.514,4 triliun tumbuh 5,7% lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 5,955.

"Perlambatan penyaluran kredit terjadi baik pada debitur korporasi maupun perorangan. Pada korporasi tercatat 5,2% melambat dibanding bulan sebelumnya 5,9%. Kemudian kredit perorangan 6,6% melambat dari sebelumnya 7,2%," imbuh dia.

Kredit properti pada Januari 2020 tercatat 9,3% melambat dibandingkan bulan sebelumnya 9,7%. Ini disebabkan oleh melambatnya KPR/KPA, kredit konstruksi, dan kredit real estat.

Pada Januari 2020, KPR/KPA tercatat 7,7% lebih lambat dibandingkan periode sebelumnya 8%. Ini disebabkan oleh KPR tipe 22-70 di wilayah Jawa Barat dan Banten yang melambat.

Bunga Kredit Turun, tapi Masih Double Digit

Penurunan Bunga Kredit Butuh Waktu

Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi menjelaskan dari penurunan bunga acuan tersebut, bank biasanya akan mengikuti penurunan suku bunga deposito lebih dulu.

"Biasanya penurunan bunga acuan akan diikuti oleh suku bunga dana, termasuk bunga deposito. Sebelum penurunan suku bunga kredit," kata Hery kepada detikcom.

Dia menjelaskan jangka waktu penurunan ini biasanya akan terasa 3-5 bulan ke depan. Hery menyebut dengan penurunan bunga acuan ini masih ada ruang untuk penurunan bunga kredit.

Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi mengungkapkan memang dibutuhkan waktu agar penurunan bunga acuan bisa ditransmisikan ke bunga kredit.

"Ya butuh waktu untuk transmisi ke bunga kredit kurang lebih paling cepat 1-2 bulan lah," jelas dia. Dia menjelaskan, hampir seluruh sektor kredit akan merasakan dampak penurunan bunga acuan.

Direktur Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon Napitupulu mengungkapkan penurunan yang dilakukan oleh BI sangat baik untuk perbankan. Dia menyebut selalu ada ruang untuk penyesuaian bunga kredit, meskipun hal tersebut tak bisa dilangsungkan seketika.

"Penurunan biasanya melihat jangka waktu deposito dan masing-masing bank. Karena penyesuaian bunga mengikuti jatuh tempo dan kondisi likuiditas masing-masing bank," jelas dia.


Hide Ads