Bunga Kredit Turun, tapi Masih Double Digit

Bunga Kredit Turun, tapi Masih Double Digit

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 29 Feb 2020 08:00 WIB
BUMN percetakan uang, Perum Peruri dibanjiri pesanan cetak uang dari Bank Indonesia (BI). Pihak Peruri mengaku sangat kewalahan untuk memenuhi pesanan uang dari BI yang mencapai miliaran lembar. Seorang petugas tampak merapihkan tumpukan uang di cash center Bank Negara Indonesia Pusat, kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (21/10/2013). (FOTO: Rachman Haryanto/detikFoto)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto

Penurunan Bunga Kredit Butuh Waktu

Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi menjelaskan dari penurunan bunga acuan tersebut, bank biasanya akan mengikuti penurunan suku bunga deposito lebih dulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya penurunan bunga acuan akan diikuti oleh suku bunga dana, termasuk bunga deposito. Sebelum penurunan suku bunga kredit," kata Hery kepada detikcom.

Dia menjelaskan jangka waktu penurunan ini biasanya akan terasa 3-5 bulan ke depan. Hery menyebut dengan penurunan bunga acuan ini masih ada ruang untuk penurunan bunga kredit.

ADVERTISEMENT

Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi mengungkapkan memang dibutuhkan waktu agar penurunan bunga acuan bisa ditransmisikan ke bunga kredit.

"Ya butuh waktu untuk transmisi ke bunga kredit kurang lebih paling cepat 1-2 bulan lah," jelas dia. Dia menjelaskan, hampir seluruh sektor kredit akan merasakan dampak penurunan bunga acuan.

Direktur Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon Napitupulu mengungkapkan penurunan yang dilakukan oleh BI sangat baik untuk perbankan. Dia menyebut selalu ada ruang untuk penyesuaian bunga kredit, meskipun hal tersebut tak bisa dilangsungkan seketika.

"Penurunan biasanya melihat jangka waktu deposito dan masing-masing bank. Karena penyesuaian bunga mengikuti jatuh tempo dan kondisi likuiditas masing-masing bank," jelas dia.


(kil/ara)

Hide Ads