Harga aset mata uang virtual Bitcoin tembus Rp 150 juta (kurs Rp 15.000) per koin. Angka ini merupakan level tertinggi sejak Agustus 2019 lalu.
Menurut CEO INDODAX Oscar Darmawan hal ini menandakan bahwa tren kenaikan harga atau bullish pada aset tersebut sudah dimulai, seperti yang diramalkan sebelumnya.
"Dalam beberapa bulan ke depan, bitcoin berpotensi mengalami kenaikan harga secara terus menerus atau tren bullish. Saya sependapat dengan para analisis dari Amerika Serikat, seperti yang dikutip dari Bloomberg, dan media lainnya bahwa bitcoin akan mengalami tren bullish pada tahun ini. Hari ini harga bitcoin mencapai Rp 150 juta. Artinya, kenaikan Bitcoin akan terbuka lebih besar mengingat sudah menembus harga resisten yaitu US$ 10 ribu per 1 Bitcoin atau Rp 150 juta per 1 Bitcoin," kata Oscar dalam rilis resmi yang diterima detikcom, Sabtu (9/5/2020)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Oscar faktor yang meningkatkan harga bitcoin di antaranya adalah peralihan investor atau trader dari ekuitas atau saham. Para pemain saham dan ekuitas di seluruh dunia kompak dan secara masif beralih ke bitcoin. Hal ini karena pasar ekuitas di seluruh dunia masih belum menunjukkan pemulihan karena wabah COVID-19.
"Peralihan pemain ekuitas membuat demand bitcoin meningkat dan membuat harga bitcoin juga meningkat. Kenaikan harga belakangan dimanfaatkan oleh mereka yang selama ini berinvestasi di saham atau bahkan produk lain untuk ikut bertransaksi di perdagangan kripto. Karena bitcoin terbukti tidak mempan diterjang resesi ekonomi corona karena statusnya sebagai safe haven aset class teruji kembali," katanya.
Oscar menguatkan argumennya bahwa selama COVID-19, harga bitcoin terus mengalami kenaikan. Faktanya, dua bulan lalu, harga bitcoin sempat menyentuh Rp 70 jutaan. Sebelum menanjak ke Rp 150 juta, harga bitcoin sudah menunjukkan tren kenaikan harga dan sempat lama bertahan di sekitar Rp 100- 110 juta pada April 2020.
"Bitcoin mengalami tren kenaikan harga di saat produk investasi lain masih belum menunjukkan pemulihan, bahkan hingga saat ini," lanjutnya.