Sentilan Luhut ke Bank

Sentilan Luhut ke Bank

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Sabtu, 18 Jul 2020 09:00 WIB
Menko Luhut Binsar Pandjaitan (Lisye-detikcom)
Foto: Menko Luhut Binsar Pandjaitan (Lisye-detikcom)
Jakarta -

Akses permodalan menjadi tantangan utama para pelaku UMKM dalam menjalankan usahanya. Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan UMKM masih kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank.

Luhut juga menyentil industri perbankan. Menurutnya selama ini banyak pelaku UMKM tidak mendapatkan modal karena terganjal proses administrasi di perbankan.

"Banyak tantangan yang dihadapi pelaku UMKM, salah satunya adalah akses modal. Penyerapan modal UMKM ini sangat rendah. Banyak pelaku UMKM ini tidak dapat modal karena terganjal proses administrasi di perbankan," ungkap Luhut dalam peluncuran digiKU yang disiarkan via YouTube, Jumat (17/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut pun meminta agar bank bisa melonggarkan administrasi demi membantu pelaku UMKM, khususnya selama masa pandemi virus Corona.

"Kami imbau perbankan longgarkan proses administrasi dalam membantu UMKM khususnya selama COVID-19," ujar Luhut.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan saat ini UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, dengan kontribusi 60% lebih pada PDB nasional.

"UMKM adalah tulang punggung dan perekat ekonomi nasional. Kekokohan Indonesia bertumpu kepada UMKM. UMKM memegang peran penting terhadap PDB Indonesia. Pada 2019, sektor ini telah berkontribusi terhadap lebih 60 persen PDB, dan 14 persen dari total ekspor kita," papar Luhut.

Luhut mengungkapkan akan ada bantuan Rp 4,2 triliun untuk permodalan UMKM, seperti apa?

Luhut sendiri menjelaskan pemerintah sudah membuat program permodalan digital bagi UMKM melalui aplikasi digiKU. Luhut menjelaskan akan ada modal Rp 4,2 triliun yang diberikan kepada 1 juta UMKM digital.

"Hari ini inovasi permodalan pelaku UMKM ini berbentuk penyaluran pinjaman online bagi mitra UMKM, melalui inovasi ini bantuan modal finansial Rp 4,2 triliun diberikan ke 1 juta unit UMKM di ekosistem digital," ungkap Luhut.

Luhut mengatakan nantinya para UMKM bisa mengajukan kredit dengan sangat cepat, hanya dalam waktu 15 menit.

"Program ini selaraskan data mitra UMKM pada sistem digital dengan basis data Himbara. Keselarasan ini akan memudahkan percepat mengajukan kredit UMKM hanya dalam waktu 15 menit," kata Luhut.

Program ini sendiri diluncurkan seiring dengan kampanye Bangga Buatan Indonesia yang dilakukan pemerintah. Program ini bertujuan untuk mendorong kegiatan UMKM, dengan memberikan akses pelatihan hingga modal, serta mengajak UMKM memasarkan produknya secara online.

Targetnya akan ada 2 juta UMKM yang dijaring dalam program ini. Sejak peluncurannya 14 Mei lalu, Luhut mengatakan kini sudah ada 1 juta UMKM yang ikut program ini.

"Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya juga ingin menyampaikan sebuah berita gembira. Sejak BBI diluncurkan 14 Mei lalu, oleh Presiden hingga hari ini terdapat lebih 1 juta UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital," ujar Luhut.


Hide Ads